Suami diterkam Harimau, Istri hanya bisa menyaksikan dari pondok

(Foto:tribunnews.com)

WARTAMANDAILING.COM, Palembang- Selesai memanen kopi, dan bersiap pulang, petani kopi malah diterkam harimau, istri dan saksi lainnya hanya bisa menyaksikan dari pondok.

Istri dan seorang saksi lainnya tak bisa pergi dari pondok dan hanya menyaksikan Mustadi diserang harimau.

Mustadi (52), petani kopi asal Kabupaten Lahat, tewas diterkam harimau di kawasan hutan lindung di Dusun Rekimai perbatasan Lahat dan Muara Enim, Sumatera Selatan.

Serangan tersebut disaksikan langsung oleh istrinya.

“Informasi yang kami dapat serangan terjadi pada Kamis malam tadi, lokasinya masih berada di dalam hutan lindung,” ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Martialis Puspito, saat dihubungi dari Palembang, Jumat.

Rianto (32) saksi mata utama yang melihat langsung kejadian menimpa Mustadi diterkam harimau di hutan Ataran Pedamaran KPH Semendo, Muara Enim. (Ardani Zuhri/Sripo)

Awalnya, korban berada di kebun kopi bersama istri dan satu saksi lainnya. Serangan terjadi ketika saksi selesai menggiling kopi dan membongkar mesin kopi, sedangkan korban mengambil pukat burung. Saksi melihat kemunculan harimau di dekat korban sehingga langsung berteriak.

Namun, harimau keburu menerkam korban dan membuat saksi lain naik ke pondok. Saksi kemudian mendekati lagi korban yang sudah diserang saat harimau menjauh, tetapi ia terpaksa naik lagi ke pondok karena harimau tersebut kembali mendekati korban.

Read More

Terdapat bekas luka serangan di bagian dada dan leher. “Istrinya tertahan di dalam pondok sampai malam tadi bisa dievakuasi, jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga,” ujar Martialis. (WM/Tribunmataram.com)