Pembangunan Kota Padang Sidempuan Dinilai Masih Jauh Tertinggal dari Daerah Lain 

Dialog publik yang diselenggarakan DPC BMI Kota Padang Sidempuan, Sabtu (5/11/2022) malam di Warkop Mas Bro [foto: Efendi]

WARTAMANDAILING.COM, Padang Sidempuan – Pembangunan Kota Padang Sidempuan di usia ke 21 tahun dinilai masih jauh tertinggal dari dareah daerah lain. Jika diibaratkan layaknya seperti wanita di usia 21 tahun, kota ini layaknya sudah bersolek dan mempercantik diri sehingga memiliki daya tarik buat orang lain.

Hal ini ditegaskan oleh ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Hj. Taty Ariani Tambunan dalam dialog publik yang diselenggarakan DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kota Padang Sidempuan, Sabtu (5/11/2022) malam di Warkop Mas Bro, Jln. Muhammad Arif, Kelurahan Batang Ayumi Jae, Kecamatan Padang Sidempuan Utara, Kota Padangsidempuan.

“Namun yang kita lihat hari ini, hal itu masih jauh tertinggal dari kabupaten kota yang lain. Meski demikian, yang harus kita garis bawahi, dialog kita malam ini semata-mata bertujuan untuk kemajuan kota bumi dalihan natolu yang kita cintai ini,” ungkap Taty Ariani.

Dalam dialog tersebut, Taty juga mengungkapkan rasa prihatinnya melihat kondisi keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padang Sidempuan di usia 21 tahun yang ia nilai anjlok, tidak ada penghuni bahkan banyak obat-obatan yang tidak lengkap.

“Bagaimana mirisnya hati kita di usia 21 kota kita ini, namun RSUD kita anjlok tidak ada penghuni. Dahulunya di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) rumah sakit rujukannya adalah RSUD Padang Sidempuan. Tapi sekarang seperti tidak ada penghuni, bahkan obat-obatannya banyak yang tidak ada,” bebernya lagi.

Oleh sebab itu, Taty berharap serta mengajak kepada seluruh pemuda (mahasiswa yang berhadir) khususnya BMI, untuk sama-sama memikirkan bagaimana memajukan kembali RSUD serta kemajuan Kota Padang Sidempuan ke depan.

Sementara itu, Khoiruddin Nasution selaku akademisi dalam acara dialog publik tersebut memaparkan, kemajuan Kota Padang Sidempuan menurutnya tergantung adanya keterlibatan dari kaum pemuda. 

Read More

“Mengutip thema malam ini yakni 21 tahun Kota Padangsidempuan, Quo Vadis Pemuda Padang Sidempuan, dimana saya melihat hari ini bahwa pemerintah memandang kaum pemuda hanya perlu dibina namun tidak dilibatkan,” jelasnya.

Kemajuan kota itu, sambung Khoir, terletak dari kaum pemuda. Mari lihat darah-daerah lain, rata-rata kota yang maju adalah memiliki kaum pemuda yang aktif dan terlibat dalam kemajuan kota itu sendiri.

“Pada nyatanya hari ini, kaum pemuda hanya sebagai objek, bukan menjadi subjek,” terangnya lagi.

Menyahuti pertanyaan dari salah satu peserta yang mengatakan tidak peduli melihat siapa orang yang akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang namun melihat cara kerjanya, bagi Khoir, calon pemimpin yang akan datang wajib memahami visi misinya sendiri.

“Bagaimana kita bisa percaya kepada seseorang kalau visi misinya sendiri tidak ia kuasi. Hanya orang-orang baik yang akan menjalan kan visi misi itu semaksimal mungkin,” pungkasnya. (Efendi)