Dugaan Kegiatan ‘Fiktif’ di Puskesmas Pintu Padang, Ada Apa Kapus dengan Bendaharanya?

Ilustrasi Rekaman Suara (net)
Hello, World!

wm

WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Rekaman suara pembicaraan diduga antara Kepala dengan Bendahara Puskesmas Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) beredar melalui kiriman pesan WhatsApp pribadi sejumlah publik. Isi rekaman tersebut seperti debat soal pencairan dana.

Rekaman suara yang diterima media ini, berisi perdebatan tentang dugaan kegiatan fiktif pada dua tahap pencairan dana di Puskesmas Pintu Padang. Namun, untuk pencairan dana di tahap ketiga terkendala akibat peran dan wewenang dua pejabat di Puskesmas tersebut.

“Tau saya bu, ibu sudah kepala. Tapi bu kalau yang difiktifkannya semua kegiatan itu kan salah bu,” ucap seorang perempuan diduga Bendahara Puskesmas.

Dalam rekaman pembicaraan itu, seolah dua orang berdebat karena adanya ketidaksesuaian pertanggungjawaban dana yang diterima Puskesmas Pintu Padang. Masing-masing pihak terkesan mempertahankan pendapatnya saat debat soal anggaran yang dikelola mereka.

Bahkan, isi dalam rekaman yang berdurasi 15 menit 40 detik itu juga ada menyiratkan kalimat ‘terbongkar’ yang difiktifkan. Terkesan oknum Kepala Puskesmas (Kapus) Pintu Padang dituding melakukan kegiatan fiktif menggunakan anggaran yang diterima Puskesmas.

“Dua kali pencairan fiktif, untuk pencairan ketiga ini bisa kita perbaiki,” isi debat dalam rekaman yang diterima media ini.

Salah satu petikan rekaman juga menyebutkan adanya pengeluaran untuk bayar dinas, bayar wartawan yang dicatat sebagai pengeluaran Puskesmas Pintu Padang. Bahkan obrolan dalam rekaman itu terkesan saling menyudutkan.

Read More

“Kerjaan ibu salah semua, itu fiktif semua di dua pencairan. Ibu sembunyikan dari saya,” kata suara oknum Bendahara ke Kepala Puskesmas yang terkesan saling buka aib dan sesekali menyebutkan nama orang.

Hingga berita ini ditayangkan, kedua pihak yang diduga terlibat dalam rekaman itu belum berhasil ditemui di kantornya. Dan soal rekaman yang beredar tersebut, seperti sudah tidak asing lagi bagi sejumlah pegawai di lingkungan Puskesmas Pintu Padang.

“Ouh, itu urusan mereka la bang. Abang langsung tanyakan kepada mereka aja,” ujar salah satu pegawai Puskesmas Pintu Padang saat ditanyai keberadaan Kepala dan Bendahara Puskesmas Pintu Padang.

Stevenson Ompusunggu, salah satu aktivis yang tergabung dalam Gabungan Aliansi Pergerakan Tapanuli (GAPERTA) merespon perihal rekaman ini dengan tegas. Ia berencana melaporkan dugaan kasus korupsi yang mencuat di lingkungan Puskesmas Pintu Padang.

Langkah ini ditempuh setelah rekaman yang berisi adanya indikasi dugaan fiktif sejumlah kegiatan yang tersebar di kalangan masyarakat.

“Atas adanya bukti rekaman ini, kami dari GAPERTA yang juga memiliki peran sebagai salah satu sosial kontrol sudah menyiapkan laporan untuk diserahkan ke aparat penegak hukum agar pihak pihak yang disebutkan terlibat dalam rekaman pembicaraan dapat diperiksa dan diproses hukum bila terbukti melakukan pelanggaran,” pungkas Steven dalam pernyataannya, Jumat (24/1/ 2025). (Tim)