Rekontruksi Jalan Mondang-Pinarik Diduga Proyek Asal Jadi, Oknum kontraktor Dinilai Amatiran

Rekontruksi Jalan Mondang-Pinarik Diduga Proyek Asal Jadi, Oknum kontraktor Dinilai Amatiran [foto: Amrin Simanjuntak]

WARTAMANDAILING.COM, Padang Lawas
Proyek lanjutan rekonstruksi jalan Mondang-Pinarik di Kecamatan Batang Lubu Sutam, Kabupaten Padang Lawas (Palas) dinilai asal jadi dan terkesan azas manfaat oleh sejumlah oknum berkepentingan.

Pekerjaan pengerasan jalan dan pembangunan drainase bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Palas dengan anggaran mencapai 14 miliar lebih itu dikerjakan oleh PT Karya Nyata Jaya Raya. Diduga juga ajang korupsi oknum kontraktor.

Pantauan awak media di lokasi proyek, proses pembangunan masih berlangsung mulai dari Desa Manggis hingga Desa Aek Sorik. Papan merek proyek diduga dimanipulasi agar tidak diketahui besaran volume pekerjaan.

“Misalnya, panjang dan lebar pengerjaan serta penanggungjawab proyek dan sebagainya harus transparan dan tidak ada yang ditutup tutupi. Apalagi kegiatan ini adalah proyek daerah yang menyerap APBD kabupaten Padang lawas tahun 2022,” ungkap HH yang juga berprofesi sebagai pemborong di wilayah Kabupaten Palas, Selasa (9/8/2022).

Menurut amatannya, pada pengerjaan lanjutan rekontruksi jalan tersebut bahwa badan jalan terlihat ditimbun dengan tanah liat, selanjutnya ditimpa dengan material bescos mutu rendah dan selanjutnya dihampar oleh alat berat diduga sarat kepentingan.

“Kasat mata, pekerjaan itu terkesan asal jadi dan diduga tidak sesuai volume kerja sebagaimana tercatat dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya). Kemudian pada pasangan pemaretan ataupun drainase, materialnya diduga tidak seimbang yakni campuran semen dengan batu dan pasir sehingga terkesan terjadi manipulasi volume proyek,” beber HH kepada wartawan.

Nah, ketika hal ini dikonfirmasi tim awak media kepada pihak kontraktor melalui telepon seluler yang mengaku bernama Darman, disahuti dengan nada arogan dan jawaban emosi.

Read More

“Berapa kilometer panjang dan lebar pekerjaan jalan serta drainase nya pak,” tanya wartawan.

“Lihat saja di papan merek proyek, lihat dengan matamu. Berarti kau tidak benar dari lapangan,” jawab Darman dengan nada mencak-mencak dan kemudian mematikan panggilan selulernya.

Padahal sebelumnya, awak media mendapati pada papan proyek tidak dicantumkan volume kerja. Sehingga terkesan, Darman selaku pihak kontraktor dinilai amatiran dan tidak menguasai pekerjaannya serta terkesan tidak siap untuk dikritik dan disoroti. (Rin)

Related posts