WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Datuk Rimambang mendukung sepenuhnya gagasan besar Ivan Iskandar Batubara “Patujoloon Mandailing Natal, Standar Baru Kemajuan Daerah”. Karena itu, dia akan terus berpartisipasi, termasuk menyebarkan dan mengajak sejumlah tokoh dan masyarakat di wilayah Tanah Ulu, Muarasipongi, untuk ambil bagian dalam gerakan yang diyakini sebagai persiapan untuk masa depan Kabupaten Mandailing Natal yang cemerlang.
“Bagi saya, untuk membangun Madina, memang harus pakai cara pandang dan strategi baru, ” kata Datuk menanggapi paparan Patuan Mandailing dalam pertemuan singkat, pada Sabtu (18/5/2024) di Muarasipongi, Mandailing Natal.
Sebab, Datuk melihat bahwa konsep itu tidak membahas kemenangan kandidat tertentu dalam kontestasi Pilkada 2024, melainkan sebagai upaya untuk memetakan dan mensinergikan semua kekuatan untuk bisa mengedepankan Mandailing Natal sebagai Kabupaten yang makmur dan masyhur.
Dalam bincang-bincang itu, Patuan Mandailing, H Hasanul Arifin Nasution bersama rombongan yang bersafari putaran keempat juga menyampaikan dua hal. Pertama, agar Madina memiliki masa depan yang lebih baik ke 10-20 tahun ke depan, pada Pembangunan Jangka Panjang (PJP) II depan, yang membutuhkan pemikiran besar. Gagasan itu sendiri sudah mulai di kristalisasi sejak 5 tahun terakhir. Itu diberi judul Patojoloon Mandailing Natal, Standar Baru Kemajuan Daerah.
“Satu tahun terakhir ini, kita sudah mencari dan menemukan orang yang tepat untuk menerapkan konsep itu,” imbuh Patuan Mandailing dengan intonasi yang mantap, dalam rilis tertulis yang diterima redaksi Wartamandailing, Minggu (19/5/2024)
Melanjutkan deskripsinya, Patuan Mandailing menambahkan, “Yang kedua, salah satu tuntutan di Patujoloon Mandailing Natal” itu adalah dukungan total dari kita selaku masyarakat dan sekaligus sebagai “harajaon”, pemimpin tradisional yang eksis hingga hari ini,” tegasnya.
Dia juga menegaskan, gagasan itu menuntut masyarakat untuk siap mengubah mindset dan siap memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Sembari menyimak dengan seksama, Datuk Rimambang pun mengungkapkan persetujuan. Karena itu, dia mengaku siap untuk menyampaikan pemikiran dan sikap itu kepada tokoh dan masyarakat, khususnya di Muarasipongi.
“Saya pun bisa menyampaikan garis besarnya lebih dulu ke saudara-saudara kita di sini,” sela Datuk dengan intonasi suara bersemangat.
“Betul Patuan, masyarakat harus sadar bahwa memilih karena dapat duit keliru. Memilih kan bukan untuk dapat uang Rp 100-200 ribu. Kita memilih tanpa embel-embel uang, semata-mata karena ikut mendukung gagasan terbaik untuk masa depan anak-cucu,” katanya menegaskan sikap. (*)