WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Pada hari ini Minggu (01/09/2024), anak-anak di berbagai desa di Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terus menggalakkan permainan tradisional warisan leluhur.
Kegiatan yang disertai dengan pemberian makanan tambahan ( PMT) untuk anak-anak ini, bukan kali pertama diadakan, tetapi sudah dua bulan lebih pemerintahan desa sudah mengadakan permainan tradisional ini.
Kegiatan itu merupakan tindak-lanjut program “Marmayam Keta, Marhape Emmajolo” yang di-launching Pemerintah Kecamatan Tambangan di Desa Muaramais pada Kamis (06/06/2024) lalu, yang bertujuan untuk membatasi penggunaan gadget di kalangan anak-anak.
Berdasarkan keterangan dari beberapa kepala desa, perangkat desa dan admin media sosial Pemdes di kecamatan itu, Minggu (01/09/2024), pemerintahan desa di Kecamatan Tambangan terus menggalakkan permainan leluhur dibarengi PMT kepada anak-anak.
Permainan yang disuguhkan kepada anak-anak berupa egrang, main kelereng, terompa gajah, marlumbung/congklak, tamtam buku, melukis/mewarnai, markalas-kalas, main tali, marjambatan tapanuli dan mar iyek-iyek, lempar sandal, mobil-mobilan serta permainan tanpa alat yang dimainkan oleh anak-anak seperti marrene-rene atau marsimonjap.
Anak- anak sangat antusias dengan rutinitas mingguan itu. Mereka bermain dengan riang. Canda tawa keluar dari mulut mereka. Roman muka mereka terlihat bahagia. Kemudian permainan tradisional mengajarkan banyak hal bagi mereka seperti kekompakan, gotong royong, mempererat silaturahmi dan meningkatkan kecerdasaan emosional.
Seperti di Desa Rao-Rao Panjaringan dan Pastap Julu, Pemdesnya menggelar aktivitas permainan leluhur dan PMT kepada anak dan balita. Selain jajaran Pemdes, dalam kesempatan itu juga hadir ibu-ibu TP PKK, kader kesehatan dan pengurus/anggota Naposo Nauli Bulung (NNB) setempat.
Hal serupa terlaksana di Desa Simangambat TB dipusatkan dihalaman kantor kepala desanya.Seperti biasa, rutinitas Minggu pagi ini dihadiri kepala desa dan kader PKK serta diawasi oleh aparat desa dan kader kesehatan.
Setiap hari Minggu, kegiatan ini selalu dinanti oleh anak-anak. Dengan adanya kegiatan, anak-anak di Desa Simangambat TB menjadi lebih suka bermain permainan leluhur dan dapat mengisi waktu dengan kegiatan lebih bermanfaat dibandingkan memainkan gawai/ handphone.
Selanjutnya di Desa Hutatonga Angin Barat, Kepala Desa Ali Muda Hasibuan bersama pemerintahan desa, TP PKK, kader kesehatan melaksanakan kegiatan permainan leluhur dan PMT terhadap anak-anak dihalaman PAUD Pertiwi desa itu.
Anak-anak terlihat senang dan gembira pada hari ini, karena mereka disuguhi menu PMT berupa nasi goreng special khas Hutatonga AB dengan bahan-bahan nasi goreng, ayam goreng, telor dadar, wortel dan sawi.
Tidak ketinggalan di Desa Muara Mais Jambur, usai mengikuti permainan leluhur anak-anak di desa itu menikmati menu PMT hari ini dengan makan bersama dengan lauk telor bulat ditambah semur mie.
Anak-anak Desa Muara Mais Jambur memulai aktivitas minggunya dengan senam sehat untuk kebugaran jasmani anak-anak serta memancing niat agar anak-anak bermain rileks dilanjutkan dengan permainan leluhur berupa marpolisi-polisi, mobil-mobilan dan lempar sandal yang dipusatkan di lapangan volly desa itu.
Sementara Kepala Desa Pasar Laru Sahrial Efendi Lubis terus mengajak seluruh aparat desa, TP PKK, kader kesehatan dan seluruh anak-anak di desanya untuk melaksanakan Wisata Permainan Leluhur (Witapermainur) yang seperti biasanya disediakan alat dan tanpa alat.
Begitu juga halnya dengan pemberian makanan tambahan ( PMT), kepada anak-anak juga diberikan makanan bergizi yang tidak memakai penyedap rasa dan pewarna. Pastinya mengandung banyak gizi dan vitamin.
Kegiatan permainan warisan leluhur dan PMT di Pastap Julu Kecamatan Tambangan, Minggu (01/09/2024). Fhoto : Istimewa.
Camat Tambangan Enda Mora Lubis didampingi Sekcam Bahren Daulay membenarkan pemerintahan desa di Kecamatan Tambangan sedang giat-giatnya menggelar permainan tradisonal disertai dengan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita dan anak-anak setiap minggu.
“Program dengan semboyan “ Marmayam Keta, Marhape Emmajolo “ yang dilakukan pada setiap hari minggu di seluruh desa untuk menyikapi waktu bermain anak-anak yang sudah hilang karena terlalu asyik bermain handphone. Waktu mereka tersita dengan permainan game dan sejenisnya ,” katanya.
Ia berharap permainan tradisonal itu dapat meminimalisasi dampak penggunaan gadget pada anak-anak.” Kami berharap penggunaan handphone yang selama ini cukup tinggi jamnya dikalangan anak-anak bisa berkurang dengan terus bergulirnya permainan leluhur disertai PMT di setiap desa ,” ujarnya. (Munir Lubis).