WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Masyarakat di Kecamatan Marancar sudah jenuh dan sangat ingin kepemimpinan di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) berganti, agar perhatian pembangunan ke daerah itu tidak padam atau ‘mittop’ lagi.
“Pak Syahrul Pasaribu pensiun dari jabatan Bupati, perhatian pembangunan ke Marancar juga ikut pensiun. Lihat jalan di Aek Nabara, sudah sekitar tiga tahun ‘mittop’, demikian juga jalan ke Maheam tidak kunjung tuntas” kata Nurlaeli Siregar.
Rasa kesal dan harapan itu disampaikannya pada acara pengukuhan Tim Pemenangan Paslon Bupati dan Wakil Bupati, Gus Irawan Pasaribu dan Jafar Syahbudin Ritonga, (BAGUSI) Kecamatan Marancar, akhir pekan kemarin.
Kegiatan ini dihadiri seribuan tim pemenangan dan undangan. Antara lainnya turunan Raja Tinamboran, anggota Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), para tokoh masyarakat dan simpatisan Paslon Cabup dan Cawabup No.1 BAGUSI Tapsel.
Juga hadir mantan Bupati Tapsel dua periode Syahrul M. Pasaribu, Lisliwati Pasaribu mewakili Yayasan Haji Hasan Pinayungan, Ketua Tim BAGUSI Tapsel Marasaud Harahap, anggota DPRD dari Fraksi Golkar Andesmar Siregar dan dari Gerindra Rocky A.P Gultom.
Nurlaeli bercerita, dari Aek Nabara menuju lokasi acara di Kelurahan Pasar Sempurna, rombongan harus jalan kaki sekian ratus meter. Sebab, jalan di daerah itu sudah lama longsor dan tidak bisa dilalui kendaraan.
“Mau ke pekan di Poken Arba, jalan tertimbun di Aek Nabara. Mau ke pekan Sipirok, jalan longsor di Bulu Mario, gimana lah kami tidak jenuh dan sangat menginginkan pergantian Bupati. Sekian lama kami dibiarkan terisolasi,” jelas Nurlaeli.
Muhammad Yusuf Siregar gelar Baginda Raja Kalirajo dari turunan Raja Tinamboran (pembuka kampung Marancar), membenarkan kondisi berkurangnya perhatian pembangunan ke daerah itu.
Karenanya, di hadapan seribuan massa yang hadir, Baginda Kalirajo berpidato berapi-api. Berulangkali ia menanyakan apakah masyarakat Marancar masih mau melanjutkan kondisi seperti sekarang ini. Dijawab dengan seruan “Tidaaak”.
“Attong harani i, hita pili dohot hita monangkonma si Gus dohot si Syahbuddin di Pilkada on. (Maka karena itu, kita pilih dan kita menangkanlah Gus dan Syahbuddin di Pilkada ini). BAGUSI Tapsel,” titahnya dan disambut massa dengan teriakan “Menang’.
Menyikapi ini, Cabub Tapsel Gus Irawan bersama Cawabup Jafar Syahbuddin yang sama-sama didampingi istri, mengucapkan terimakasih atas sambutan dan dukungan segenap masyarakat Kecamatan Marancar.
“Marancar ini kampung halaman kami bersama bang Syahrul dan kak Lis. Masa-masa kecil dan remaja, banyak kami habiskan di sini,” kata Gus sembari mengenang kisah perjalanan di berbagai tempat di kecamatan tersebut.
Terkait pembangunan Tapsel yang mengalami perlambatan, sebut mantan anggota DPR RI dua periode ini, tidak hanya di Kecamatan Marancar, tetapi di hampir seluruh kecamatan. Keluhan ‘mittop-mittop’ itu sudah banyak mereka terima dari masyarakat.
Sehingga pada saat dilakukan survey oleh para akademisi, sekitar empat bulan lalu, 84 persen masyarakat tidak puas dan sangat tidak puas dengan pemerintahan Tapsel yang sekarang.
Diakuinya, akselerasi pembangunan di masa 10 tahun Syahrul Pasaribu menjabat Bupati Tapsel, cukuplah bagus. Namun setelah selesai periode kepemimpinannya atau dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, perlambatan terjadi di berbagai sektor.
Karena ini, Gus Irawan Pasaribu bersama Jafar Syahbuddin Ritonga (BAGUSI) hadir untuk membawa Tapsel kembali bangkit. “Satukan niat, jaga kekompakan dan tetap bersatu, kita bagusi Tapsel,” ajaknya
Gus menceritakan tetang program prioritas Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang akan dilantik 20 Oktober mendatang. Banyak program pembangunan yang nantinya bisa dibawa ke Tapsel.
“Saya 12 tahun Ketua Gerindra Sumut, tiga kali berjuang di Pilpres bersama pak Prabowo. Hampir setengah anggota DPR RI yang dilantik kemarin teman saya, bahkan para Menteri di kabinet nanti banyak yang saya kenal. Artinya, jaringan kita di tingkat pusat cukup banyak, sehingga program pembangunan itu bisa kita bawa ke Tapsel,” jelasnya,
Syahrul M, Pasaribu mantan Bupati Tapsel yang juga putra daerah Marancar pada kesempatan itu turut menyahuti berbagai keluhan warga itu. Katanya, perlambatan pembangunan Tapsel yang terjadi disebabkan serapan anggaran yang rendah.
Akibat dari program yang sudah dianggarkan di APBD tidak dikerjakan sepenuhnya, maka terjadilah SiLPA (Idle atau dana ditidurkan di bank ) yang setiap tahunnya mencapai ratusan miliar rupiah. Bahkan tahun 2022 kemarin mencapai Rp345 miliar lebih dan tahun 2024 ini diperkirakan sekitar Rp200 miliar.
Akan tetapi, pemimpinan Tapsel sekarang selalu meng alaskan terjadinya perlambatan pembangunan itu karena dampak Covid. Padahal disisi lain, uang Pemda ada, tetapi setiap tahunnya tidak dihabiskan tau ‘menganggur’ di bank dan itulah yang disebut SiLPA.
Sekretaris Wantim Golkar Sumut ini menjelaskan, memperbaiki Tapsel yang sekarang ini sangat dibutuhkan pemimpin yang tepat.. Syahrul menilai Paslon Cabup dan Cawabup Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin pilihan tepat untuk mem BAGUSI Tapsel agar kembali bangkit.
Sedangkan Andesmar Siregar anggota DPRD Tapsel dari Golkar dan Rocky Anugerah Gultom dari Gerindra mengatakan, untuk mengejar ketertinggalan pembangunan Tapsel khususnya Marancar, hanya cukup satu cara.
“Menangkan Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin Ritonga di Pilkada 27 Nopember. Rapatkan barisan dan terus kompak bersatu merebut hati rakyat, agar Tapsel kembali bangkit,” ajak Andes dan Rocky. (r)