WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Warga Desa Tolang Kecamatan Ulupungkut Kabupaten Mandailing Natal berharap kepada anggota DPRD Propinsi Sumatera Utara H. Aswin Parinduri dapat memperjuangkan pembangunan tanggul maupun dek penahan banjir di daerah aliran sungai Batang Pungkut wilayah desa itu.
Aspirasi ini disampaikan warga kepada Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut itu saat melakukan kunjungan silaturrahmi ke kecamatan itu dipusatkan di Desa Muarasaladi, Kecamatan Ulupungkut, Selasa (11/03/2025).
Perlunya pembangunan tanggul ataupun dek penahan ini kata warga, guna mencegah terjadinya luapan air sungai Batang Pungkut jika banjir kembali. Artinya, untuk mengantisipasi luapan sungai tidak lagi memasuki pemukiman warga yang tinggal di seberang sungai Batang Pungkut itu.
Sebab, jarak sebagian rumah warga hanya beberapa meter dari bantaran sungai. Kalau tidak ada tanggul pengamanan, maka luapan sungai sangat dikhawatirkan akan terulang kembali memasuki pemukiman warga seperti yang terjadi pada akhir tahun 2023 lalu.
Mereka berharap kepada pemerintah agar dapat membangun dek pengaman banjir agar kejadian serupa beberapa tahun yang lalu tidak terjadi lagi. Semua warga yang rumahnya berada diseberang sungai merasa terancam banjir susulan.
Diperoleh keterangan,panjang tanggul penahan banjir yang perlu dibangun di areal pemukiman warga yang bertempat tinggal diseberang Batang Pungkut itu mencapai 200 meter lebih. Saat ini, jarak antara rumah warga dengan sungai hanya sekitar 2-3 meter.
Harapan yang sama juga diungkapkan Samali (43) yang merupakan salah satu warga Desa Tolang yang rumahnya rusak akibat diterjang luapan sungai Batang Pungkut beberapa hari yang lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Desa Tolang termasuk salah satu desa di Kecamatan Ulupungkut, diketahui daerah terparah terkena banjir luapan sungai Batang Pungkut yang terjadi pada bulan November 2023 lalu.
Areal persawahan masyarakat banyak yang hanyut akibat diterjang arus sungai Batang Pungkut dan sebagian areal tanaman padi tertimbun lumpur, pasir, tanah dan kayu-kayuan bahkan di beberapa tempat areal persawahan sudah menjadi aliran sungai.
Selain merusak irigasi dan persawahan masyarakat yang sudah ditanami padi diseputaran DAS Batang Pungkut, luapan sungai di kawasan di wilayah desa itu juga menghanyutkan jembatan gantung (rambin) yang merupakan fasilitas penyeberangan untuk membawa hasil pertanian dan juga satu unit rumah warga rusak. (Munir Lubis).