WARTAMANDAILING.COM, Jakarta – Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) akan melayangkan surat kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan besok, Senin (13/1/2020). Surat tersebut berisikan permintaan pertemuan antara Anies dengan Hippindo untuk melaporkan beberapa kerugian yang ditanggung pengusaha saat banjir besar melanda Jakarta beberapa hari yang lalu.
“Kita cuma mau ketemu untuk melaporkan dampak banjir ke industri offline. Kita kan offline. Industri offline ini ada beberapa mal yang masih tutup. Sehingga kita minta kebijaksanaan dari Pak Gubernur,” kata Ketua Hippindo Budihardjo Iduansjah dilansir dari detikcom, Minggu (12/1/2020).
Budiharjo menuturkan, anggota Hippindo mengalami kerugian besar karena berhentinya aktivitas ritel ketika banjir melanda. Bahkan, menurutnya, omzet para pengusaha turun 50% di bulan Januari ini.
“Omzetnya turun 50%,” ungkap pria yang akrab disapa Budi tersebut.
Selain kerugian, Budi juga membeberkan beberapa hal lain yang akan disampaikannya ke Anies.
“Kita kasih tahu saja tenant kita ada berapa, anggota ada berapa. Kalau di 3 mal yang terdampak tutup totalnya 100 brand. Tapi kita nggak konsentrasi di 3 mal yang tutup. Jadi pertemuan kita untuk membahas banyak sekali yang tutup di tanggal 1 Januari itu. Kita kan nggak hanya di mal, di pinggir jalan juga ada. Begitu juga di Bandara Halim banyak yang tutup. Karena banjir ya nggak bisa jualan restoran-restoran di situ. Itu yang kita fokuskan, jadi nggak hanya di 3 mal yang tutup itu,” terang Budi.
Ia mengungkapkan, ada tiga mal di Jakarta yang menanggung dampak banjir terparah, yakni Mal Cipinang Indah, Mal Taman Anggrek, Lippo Mal Puri.
“Total yang terkena banjir, aksesnya hampir semua di Jakarta kena imbas. Kalau yang sampai tutup itu Taman Anggrek, Cipinang, dan Lippo Mal Puri,” paparnya.
Untuk Lippo Mal Puri sendiri sudah buka pada 6 Januari 2020 lalu. Sedangkan, Mal Cipinang Indah dan Mal Taman Anggrek masih tutup hingga saat ini.(wm/detik.com)