WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) satu-satunya daerah kabupaten/kota di Wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) yang angka kemiskinannya menurun di masa pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan mantan Bupati Tapsel, Syahrul M Pasaribu dalam Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022 di Aula Sarasi II Kantor Pemkab Tapsel, Selasa (30/3/2021).
Syahrul selaku Narasumber mengatakan, bahwa penurunan angka kemiskinan tidak terlepas pada masa memimpin Tapsel selama 10 tahun (12 Agustus 2010 hingga 17 Februari 2021).
“Berbagai penyebab terjadinya penurunan angka kemiskinan ini adalah konsistennya pembangunan yang dilakukan termasuk ketepatan penyaluran bantuan non tunai di masa COVID-19 di samping pengaruh peningkatan nilai tukar petani serta pengeluaran perkapita masyarakat yang seimbang,” katanya.
Dijelaskannya lagi, untuk pertumbuhan ekonomi walaupun kondisi keuangan negara sedang tidak baik-baik saja dampak COVID-19, namun Tapsel masih dapat tumbuh meski hanya 0,39 persen, sedangkan Sumut minus 1,07persen dan Nasional minus 2,07 persen.
“Demikian juga tingkat pengangguran masih tergolong rendah yaitu 5,28 persen di 2018 turun menjadi 4,17 persen di 2019 naik 0,25 persen menjadi 4,42 persen di 2020 akibat COVID-19 . Ini bukan kata saya tetapi kata Lembaga Negara atau BPS yang kompeten menilai hasil pembanguna,” ujarnya.
Menyangkut ketersebaran penduduk, Tapsel terbaik kedua di Sumatera Utara sebesar 0,20 persen setelah Labuhan Batu Selatan 0,19 persen. Angka Ketersebaran penduduk itu menandakan kehidupan masyarakat untuk hidup menggali potensi sumber daya alam diseluruh 15 kecamatan se Tapanuli Selatan cukup baik dan menjanjikan.
Namun, jangan lupa, kata Syahrul, di balik potensi daerah yang menjanjikan tentu tidak lepas dari kerja keras pemerintah 10 tahun belakangan ini melakukan berbagai program sektor pembangunan disemua wilayah Tapsel, sehingga sektor ekonomi dan lainnya tumbuh dan berjalan dengan baik.
“Memang pembangunan masih belum memuaskan semua orang, karena harapannya semakin meningkat adalah hal yang wajar. Tetapi, diharap akan menjadi “PR” kepada Bupati yang baru dalam melanjutkan tonggak kepemimpinan yang sudah kita rintis agar lebih maju lagi lima tahun ke depan,” katanya.
“Nah, bila ada oknum-oknum yang menyebut selama sepuluh tahun terakhir ini ada wilayah yang ditinggalkan atau pemerintah tebang pilih dalam membangun daerah adalah penilaian yang keliru atau orang itu tidak tau Tapsel secara keseluruhan dan picik menilanya,” tukasnya. (ant/bs)