WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Bencana banjir yang melanda wilayah Pantai Barat, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan sekitarnya telah berlalu.
Namun hingga kini data rumah warga yang rusak akibat banjir tersebut belum juga diketahui.
Bencana yang terjadi pada 17 Desember 2021 lalu itu masih menyisakan tangis bagi para korban.
Sebahagian pemerintah setempat, khususnya pihak kecamatan diduga belum juga merilis data kerusakan.
Hal itu diketahui saat dikonfirmasi ke beberapa Camat di wilayah yang terdampak banjir tersebut.
Sejumlah Camat belum memberikan keterangan resmi terkait berapa unit rumah yang rusak akibat bencana tersebut.
Dari empat pimpinan wilayah di kecamatan yang terdampak bencana banjir, hanya satu orang Camat yang menanggapi pertanyaan wartawan, yakni Camat Kecamatan Natal.
“Maaf pak, saya sedang mengurus warga kami yang hanyut kemarin,” balas Camat Natal lewat pesan singkatnya.
Berbeda dengan tiga camat lainnya (Camat Lingga Bayu, Camat Ranto Baek dan Camat Muara Batang Gadis), hingga hari ini, ketiga Camat tersebut enggan memberikan keterangan atau kemungkinan mereka tidak mengetahui sama sekali berapa jumlah rumah warganya yang rusak berat dan ringan akibat dampak banjir tersebut.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madina, Zubuki saat dikonfirmasi via selulernya mengatakan, untuk jumlah rumah yang rusak berat atau ringan akibat banjir tersebut, dirinya belum mendapatkan data yang valid.
“Anggota kita masih melakukan pendataan ke lokasi,” kata Kepala BPBD, Zubuki, Kamis (6/1/2022).
Jika dibandingkan, baru-baru ini di Kabupaten Padang Lawas (Palas), pasca banjir bandang, jumlah rumah warga yang rusak berat dan ringan terdata dengan baik.
Berbeda dengan Kabupaten Madina, meski sudah memasuki 19 hari musibah berlalu, rumah warga yang rusak berat dan ringan, hingga saat ini belum dapat ketahui jumlahnya. (Syahren)