WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Anggota DPRD Madina fraksi PKB Ahmad Taufik Siregar Menggelar Reses masa sidang l tahun 2022-2023, di wilayah dapil ll yaitu di Desa Sibanggor Jae, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Selasa 13/12/2022.
Dalam kesempatan reses tersebut Ahmad Fadil menuturkan, Desa Sibanggor Jae sebelumnya merupakan daerah pertanian yang cukup subur, Namun beberapa tahun belakangan luas lahan pertanian warga semakin berkurang dengan hadirnya perusahaan panas bumi.
“Pergeseran sumber pendapatan warga belakangan ini jelas kami rasakan, hal itu sejalan dengan lahan pertanian yang terpakai untuk pengembangan perusahaan, “ujar Ahmad fadil.
Lanjut fadli, Hadirnya perusahaan panas bumi diwilayah puncak sorik marapi menurutnya, bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat karena dengan adanya lapangan kerja baru bagi warga sekitar.
“Menjadi pegawai di perusahaan tersebut tidak semudah yang kami bayangkan, sebab ilmu pengetahuan kami ternyata tidak sejalan dengan apa yang dibutuhkan perusahaan, “jelasnya.
Sementara, Ustadz Adanan menuturkan, dirinya berharap kepada anggota DPRD Madina dari fraksi PKB untuk dapat memperhatikan pasilitas pendidikan khususnya MDA dan kesejahteraan guru agama.
“Pasilitas MDA perlu diperhatikan mulai dari pisik bangunan hingga kesejahteraan guru agama, sebab menurutnya “Pendidikan agama itu sangat penting untuk generasi penerus bangsa, “sebut Ustadz Adanan.
Menanggapi aspirasi warga dalam reses tersebut, Anggota DPRD Madina Ahmad Taufik Siregar menyampaikan, pihaknya akan mengupayakan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang telah ditampung.
“Ada sejumlah aspirasi yang saya himpun tentunya akan diperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, “ujar anggota DPRD dari fraksi PKB ini.
Diantaranya adalah alat pertanian dan jalan usaha tani yang sangat dibutuhkan masyarakat khususnya petani.
Terkait perusahaan panas bumi, perlakuan dan kebijakan perusahaan tersebut adalah dibawah kewenangan pemerintah pusat, dan untuk menjadi pegawai di perusahaan tersebut, ahmad taufik Siregar menyarankan, bagi putra-putri dari wilayah tersebut untuk mengambil pendidikan jurusan di bidang panas bumi.
“Saya berharap siswa siswi tingkat SMA yang segera lulus dari wilayah ini untuk dapat mengambil pendidikan jurusan panas bumi, mengigat lokasi proyek pengerjaan panas bumi berada di wilayah ini, “ujar anggota DPRD komisi dua ini.
Mengenai aspirasi masyarakat terkait Pasilitas Madrasah Diniyah Aliyah (MDA) sebenarnya saya juga merasa miris dengan status MDA di Kabupaten Mandailing Natal.
“Saya menilai MDA ibarat anak tak punya ayah, (anak tiri) bukan tanpa alasan, kita ajukan ke kemenag tapi entah kenapa tidak ada jawaban begitu juga ke daerah, sangat sulit memasukkan permohonan MDA ini, “jelas Ahmad Taufik.
Selanjutnya kata Ahmad Taufik, aspirasi itu akan dibahas melalui forum dewan, terkait reses-reses anggota yang dikompilasi menjadi aspirasi lembaga kepada pemda.
“Ini semua prinsipnya akan menjadi satu perjuangan kami untuk ditindaklanjuti di forum dewan dan disampaikan kepada pemerintah daerah,” tutupnya. (Syahren)