WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Setelah sekian lama petani di Madina sangat menderita akibat sawah kekeringan yang disebabkan irigasi rusak, kini, excavator dikerahkan ke lokasi.
“Informasi diperoleh, excavator sudah tiba di lokasi (Simangambat) dan sudah mulai melakukan perbaikan tanggul yang rusak di Aeksibontar/Muarasada,” ujar Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Madina Martua Batubara menjawab wartawan melalui sambungan telepon selulernya, Kamis (2/3/2023).
Ditanya, selain itu, perbaikan mana lagi yang mau diperbaiki, Martua mengungkapkan, sementara itu dulu dikerjakan dan yang pembersihan shipon Aek pohon dikerjakan BWS.
Tidak bisa diperoleh kapan pengerjaan irigasi rusak ini selesai, juga tidak diketahui berapa anggaran digunakan. Petani mengaku menunggu sudah sangat lama.
Seperti diberitakan sebelumnya, siphon (terowongan) kanan irigasi Batang gadis amblas di titik lintasan Sungai Aek pohon mengakibatkan petani Panyabungan sekitarnya menderita.
Di Panyabungan sekitarnya 772,6 ha sawah kekeringan tak bisa ditanami karena siphon irigasi Batang gadis amblas.
Ada mengatakan, sawah kekeringan sudah satu tahun ini, ada pula mengatakan petani sudah tiga kali musim tanam, gagal, akibat ketiadaan pasokan air.
Dikabarkan, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal mengalokasikan dana tidak terduga (TT) untuk memperbaiki dua tanggul pertanian jebol di Kec. Siabu.
Kedua tanggul di badan Sungai Muara sada Kel. Simangambat dan tanggul di Desa Bonan dolok. Kedua tanggul jebol Desember 2022. Ratusan hektar lahan pertanian warga mengalami gagal panen akibat tergenang.
Sedangkan saluran irigasi Batang Angkola rusak parah di Desa Aek badak jae, Kec. Sayur Matinggi, Kab. Tapanuli Selatan, mengakibatkan ribuan hektar sawah kekeringan di Kec. Siabu, Kab. Madina. (Syahren)