WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Malang nian nasib yang dialami Bakrim (71) kakek asal Desa Pasar V Natal, Kecamatan Natal, mengalami kecelakaan pada bulan Agustus 2022, akibat ditabrak motor kaki kanannya patah.
Sampai kini Bakrim alias Kirim ini bahkan belum bisa berobat maksimal lantaran keluarganya tak punya biaya, celakanya, si pemotor yang menabrak kakek ini juga keluarga yang kurang mampu.
Informasi yang dihimpun Warta Mandailing dari istri korban, kakek ditabrak motor yang menyebabkan kakinya patah, kejadian itu pada Agustus 2022 lalu. kakek saat itu sedang berjalan, dari arah depan pemotor melaju dan menabrak kakek hingga kakinya patah.
“Saat itu jalanan sepi, kakek Bakrim berjalan tiba-tiba satu motor datang dari arah depannya dan menabrak kakek.”ujar Roslina istri korban kepada Warta Mandailing, Selasa (11/4/2023).
Roslina mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki biaya dalam pengobatan suaminya tersebut, sebelumnya saat kejadian, Bakrim suaminya langsung dibawa berobat ke rumah sakit umum panyabungan, BPJS tidak berlaku alasannya karena kakek korban kecelakaan, disana dokter menuturkan bagian betis kanannya patah namun tidak dilakukan penyambungan tulang karena tak punya biaya.
“Saat berada di RSUD Panyabungan, maunya kami yang patah di sambung ulang, namun kami tak punya biaya, sementara yang menabrak juga tidak punya apa-apa, kondisi ekonomi kami sama, untuk makan sehari-hari saja kami susah.”kata Roslina buruh jemur ikan ini.
Sementara itu, Adnan mengatakan, Kakek Bakrim, sebelumnya berprofesi sebagai nelayan tradisional dengan penghasilan pas pasan, dalam delapan bulan terakhir ini beliau harus menerima kenyataan pahit.
“Tertabrak kendaraan mengakibatkan patah kaki sebelah kanan, sampai saat ini masih belum sembuh, sehingga Bakrim untuk beraktivitas harus menggunakan tongkat.”ujarnya.
Dijelaskan, sementara istri Bakrim hanya seorang buruh lepas jemur ikan dengan berpenghasilan 15-20 ribu setiap hari kerja, keluarga ini memiliki dua orang anak perempuan, satu sudah menikah yang bungsu putus sekolah
“iba melihat kondisi yang dialami oleh korban. Mengingat, korban sendiri keluarga yang kurang mampu. kondisi demikian bahkan anak sulungnya putus sekolah, dan belakangan ini pak Bakrim sering ke pasar, berharap belas kasihan warga dengan harapan untuk bisa bertahan hidup.”ungkapnya.
keluarga ini berharap adanya bantuan untuk biaya berobat serta bantuan modal usaha untuk bisa menghasilkan rupiah agar dapat menutupi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga mereka. (Syahren)