5 Bersaudara Mengidap Katarak 3 Diantaranya Buta : Ayo kita Bantu Mereka

Lima anak dari tujuh bersaudara menderita katarak dan terancam putus sekolah. Kabarnya 3 sudah buta, 2 matanya kini juling, Jumat (16/6/2023) fhoto : Warta Mandailing.
Lima anak dari tujuh bersaudara menderita katarak dan terancam putus sekolah. Kabarnya 3 sudah buta, 2 matanya kini juling, Jumat (16/6/2023) fhoto : Warta Mandailing.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Tersentuh, dengan adanya 5 bersaudara mengidap katarak yang terancam putus sekolah, Ikatan Pemuda Mandailing galang dana. Hal itu dikatakan Tan Gozali Nasution, Presiden Ikatan Pemuda Mandailing (IPM) kepada media ini, Jum’at (16/6/2023).

“Tersentuh hati kita, mendengar kabar ada 5 anak dari tujuh bersaudara menderita katarak. Kabarnya 3 sudah buta, 2 matanya kini juling”, kata Tan Gozali.

“Di tengah kayanya Mandailing Natal, banyaknya Alak Mandailing berkecukupan, bisa ada 5 bersaudara kandung menderita katarak tanpa pengobatan. Alangkah berdosanya kita”, lanjutnya Ketua IPM. Ditanya seperti apa galang dana yang dilakukan, Tan Gozali mengatakan pihaknya membuat Open Donasi Pidoli Care.

“Kita buat Open Donasi Pidoli Care menggunakan rekening Infak BAZNAS Madina. Jadi lebih terpercaya pengelolaannya. Donatur kirim Infak ke rekening Infak BAZNAS Madina disertai keterangan Pidoli Care pada keterangan transfer”, Tan Gozali menjelaskan.

Sebagaimana diketahui Mukhsin Rangkuti bersama Netti Harahap memiliki 7 orang anak. Sehari-hari Mukhsin buruh pendodos karet (Pangguris). Adapun istrinya Netti hanya seorang Ibu Rumah Tangga mengurus. Keluarga ini tinggal di kelurahan Pidoli Dolok, Kec. Panyabungan, Kab. Madina, dalam keadaan menyedihkan. 5 anak Mukhsin dengan Netti mengidap penyakit katarak, seiring waktu mata mengecil dan mengalami kebutaan.

Diceritakan Netti, kelima anaknya waktu berusia lima bulan mengalami sakit demam tinggi, pengobatan pun dilakukan dan demam mereka dapat sembuh, tapi penyakit itu meninggalkan dampak pada mata anak-anaknya, upaya pengobatan terus dilakukan sedaya mampu oleh keluarga namun belum juga mendapatkan kesembuhan pada matanya hingga mereka kini memasuki usia sekolah.

Meski kondisi fisik anak-anaknya dengan demikian, ayah dan ibu dari keluarga yang kurang mampu ini terus berupaya untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anaknya.

Read More

Semangat memberikan pelayanan pendidikan yang tinggi tidak bisa dilakukan tanpa ada dukungan finansial, sebab mereka berangkat sekolah luar biasa (SLB) butuh biaya transportasi ratusan ribu perbulan.

“Sering anak-anak tidak pergi sekolah lantaran kami tak punya biaya transportasi, selain pendidikan, anak-anak juga cukup banyak permintaan, seperti Al-Qur’an, Sajadah, alat musik dan lainnya, kami tidak bisa memenuhi ini karena penghasilan kami tidak mencukupi.”ujar Netti.

Ke 5 anak Mukhsin dan Netti yang mengidap katarak tanpa pengobatan yang memadai itu berakibat 3 anak tidak lagi dapat melihat terangnya dunia ini (buta), 2 anak matanya kini juling berat.

Ayo bantu kesembuhan anak-anak Mukhsin! Kita tidak pernah tahu apakah kemiskinan dan penyakit serupa menimpa orang-orang yang yang paling kita sayangi. Dukung Open Donasi Pidoli Care.

Kirim donasi ke rekening Rekening Infak:

BSI 7333 772 226 atau Bank Sumut Syariah 62102 30 000222 2 atas nama BAZNAS Kabupaten Mandailing Natal.

Konfirmasikan transfer ke WA Neni Murtiani WA +62 812-6233-8327. (Tim)