WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Seorang bocah di jalan Abdul Malik Batang Gadis Vll, Kelurahan Sipolu-polu, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara menderita gizi buruk. Tubuh bocah laki-laki malang itu hanya menyisakan kulit dan tulang, dia hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur dan sesekali menangis karena derita yang dialaminya.
Sungguh miris apa yang dialami keluarga Edi Sunardi (47) dan Nurma Yulianti (37) betapa tidak, di tengah-tengah kemiskinan yang mendera, si bungsu buah hati mereka mengalami gizi buruk dan hanya dapat terbaring di tempat tidur kasur sederhana.
Anak malang tersebut yaitu Muhammad Erkhan yang merupakan anak kelima dari lima bersaudara buah hati dari pasangan Edi Sunardi dan Nurma Yulianti ini kerap kali menangis.
Keluarga miskin ini tinggal menumpang di rumah yang ditinggal pemiliknya, sementara Edi Sunardi, hanya bekerja buruh serabutan, penghasilan Sunardi yang tidak menentu membuatnya tidak mampu untuk memberikan perawatan medis untuk buah hatinya yang menderita gizi buruk.
Istri Sunardi, Nurma Yulianti menuturkan, Muhammad Erkhan anak kelimanya lahir normal seperti anak-anak lainnya, namun karena kondisi ekonomi keluarga tidak mampu memberikan asupan gizi yang baik.
“Erkhan lahir normal dan sehat, saat ini umurnya sudah masuk 10 bulan dan berat badan hanya 5 kilo gram, kondisi fisik demikian, Erkhan sering menangis karena menderita gizi buruk, “ujar Nurma Yulianti kepada Warta Mandailing, selasa (3/10/2023) di kediamannya.
Lanjut, kata Nurma Yulianti, meskipun anaknya sudah memasuki usia 10 bulan namun belum bisa duduk apalagi merangkak.
“Sejauh ini anak saya hanya bisa berbaring lemah di tempat tidur, “ujar Nurma.
Sementara suaminya Edi Sunardi menyampaikan, dibalik kondisi yang dialami buah hati mereka, keluarga miskin ini juga kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan sebab BPJS yang mereka miliki sudah tidak aktif, hal itu akibat tidak terbayar biaya bulanan sejak 6 tahun yang lalu.
“BPJS Erkhan sama sekali tidak ada, di keluarga kami yang punya BPJS Mandiri hanya empat orang dan itupun sudah lama nunggak karena nggak bisa bayar sejak 6 tahun yang lalu, “ujar Sunardi.
Diceritakan Sunardi, jangankan untuk membiayai dan bisa membawa anak berobat ke rumah sakit, untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari saja dirinya kewalahan untuk bisa memenuhi tanggung jawab nafkah bagi kelima anak dan istrinya.
“Saya hanya buruh serabutan lepas, kadang kerja kadang tidak ada sama sekali, beruntung rumah yang kami tempati ini tidak nyewa, pemiliknya mengizinkan kami untuk tinggal sementara sambil menjaga dan merawat rumah ini, “ungkapnya.
Sunardi berharap ada perhatian serius dari orang-orang dermawan dan khususnya dari pemerintah daerah untuk dapat membantu Muhammad Erkhan penderita gizi buruk si bungsu anaknya.
“Kami berharap ada bantuan sosial dari pemerintah daerah agar anak kami segera mendapat perawatan dan pengobatan, “tutupnya.
Kondisi yang dialami Muhammad Erkhan buah hati dari pasangan miskin Edi Sunardi dan Nurma Yulianti luput dari perhatian,
Padahal sebelumnya pemerintah lewat edukasi kesehatan menyampaikan akan terus menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin serta meningkatkan ketahanan pangan gizi khususnya bagi balita. (Has).