WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Masyarakat Desa Simpang Bajole dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengeluhkan kondisi jalan poros yang rusak parah. Kondisi ini sudah berlangsung lama dirasakan masyarakat beberapa desa di Kecamatan Lingga Bayu yang melewati jalan menuju pusat kecamatan.
Kondisi jalan utama menuju Desa Simpang Bajole, Desa Bandar limabung, Desa Aek manyuruk, Desa Tangsi atas, Desa Simpang Durian, Desa Perkebunan Simpanggambir, di kecamatan lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal ini masih di dominasi badan jalan tanah liat.
Bila musim penghujan, ratusan anak sekolah dan warga pengguna jalan lainnya kerap berjibaku setiap kali melewati agar bisa lolos dari dekapan lumpur di badan jalan itu.
“Kami warga Desa Simpang Bajole dan anak-anak sekolah sangat kesulitan melewati akses jalan menuju pusat kecamatan ini, karena jalannya rusak dan berlumpur, “ujar Zulfahri ketika dihubungi Warta Mandailing, Kamis (2/11/2023)
Diceritakan Zulfahri, keterbatasan infrastruktur hingga kini masih terus membelenggu akses jalan warga dari enam desa yang ada di wilayah itu.
“Ketika musim penghujan bisa dipastikan warga kami berjuang penuh untuk bisa melewati jalan tanah yang penuh dengan lumpur ini, “ujarnya.
Ketika ditanya apakah jalan itu jalan kabupaten dan masuk wilayah perusahaan perkebunan PT PSU?.
“Benar, jalan ini memang jalan kabupaten dan termasuk dalam wilayah perusahaan perkebunan kelapa sawit, “jawab Zulfahri.
Dijelaskan Zulfahri, setiap musim penghujan jalan ini berubah menjadi sangat becek, lengket dan licin, kalau dilalui kendaraan sangat beresiko.
“Jangka dekat, warga dan pemerintahan dari enam desa akan menjalin berkoordinasi dengan pihak perusahaan terkait dengan jalan ini, dan kami berharap pihak perusahaan dan pemerintah daerah dapat turun dan membantu perbaikan jalan ini, “tutupnya. (Has)