WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Proyek amburadul dan Terbengkalai, inilah kata yang tepat untuk kondisi Dek Penahan Badan Jalan di Jalan Lintas Panyabungan – Natal, terletak di perbatasan Desa Patiluban Hilir dan Desa Kampung Sawah, Kecamatan Natal. Proyek ini tidak jauh dari Pos Polantas Natal. Kondisi bangunan yang asal jadi dan terbengkalai tak disudahi pengerjaannya ini terlihat semakin parah dan mengalami retak di beberapa bagian.
informasi yang berhasil dihimpun, pengerjaan proyek yang bersumber dari APBN ini dikerjakan oleh PT. Widya Indria Sari (WIS) yang berkantor di Sibolga. Dalam proyek yang diperkirakan satu paket dengan Peningkatan Infrastruktur Jalan ini tampak tidak memiliki papan informasi/plank proyek sejak dimulai pengerjaan hingga akhir tahun 2023.
Pengerjaan proyek yang terbengkalai ini Senin (26/02/2024) Pantauan awak media dilokasi menyayangkan kondisi proyek tersebut. Selain keretakan, terdapat pula beberapa tiang penyangga yang ditancapkan ke tepi sungai nyaris patah dan roboh.
Sebelumnya, pada tanggal 30 Januari 2024, awak media juga sudah ke lokasi proyek Dek Penahan Jalan tersebut, namun pengerjaan sudah dihentikan tanpa diketahui alasan yang pasti. Ketika digali informasi ke pihak Pengawas dari Dinas PU Provinsi Sumatera Utara, didapat informasi pengerjaan akan dilanjutkan pasca Pemilu tanggal 14 Februari 2024.
Namun hingga kini, fakta di lapangan, tidak ada lagi pengerjaan dan lokasi sudah ditutupi dengan seng agar tidak terlihat lagi oleh pengguna jalan saat melintasi tempat tersebut.
Kuat dugaan proyek yang asal jadi ini penuh dengan intrik dugaan penyelewengan anggaran yang diperkirakan mencapai milyaran rupiah.
fhoto : Dek penahan jalan di lintas Panyabungan-Natal dinilai dikerjakan asal asalan.
salah seorang masyarakat setempat yang enggan diekspos namanya mengungkapkan proyek pengerjaan Dek Penahan jalan tersebut sudah dimulai sejak 2 tahun belakangan yang lalu.
Sementara itu, Pengawas dari Forum Jurnalis dan Aktifis Se- Pantai Barat Mandailing Natal, Hendri Syahputra yang turut ke lokasi, menyampaikan agar pihak Inspektorat dan BPK-RI turun mengecek langsung keadaan proyek yang dinilai asal jadi tersebut.
“Pihak Kontraktor dan Oknum PU nya harus dipanggil dan diperiksa BPK-RI. Menurut saya, ada dugaan laporan palsu dan telah terjadi pembiaran. Diduga pihak oknum dari Dinas PU akan mengkambinghitamkan kuatnya arus sungai Batang Natal yang mengalir sebagai alibi terbengkalainya proyek itu atau dengan kata lain ada Bencana Alam, “tutur Hendri.
Hendri juga meminta segenap elemen masyarakat agar turut andil, jangan tabu dalam mengawasi segala proyek pemerintah yang terlihat janggal di wilayah pantai barat kabupaten Mandailing Natal.
“Proyek pengerjaan ini, Papan informasi tidak ada dilokasi, sumber dana tidak diketahui dari mana, berapa pagu anggaran dan berapa lama masa pengerjaan, jangan-jangan ini proyek siluman, “katanya. (Tim)