WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – KISAH salah seorang pejuang tanah air, Demang Lehman, Panglima Perang Banjar yang turut melawan kolonial Belanda, Demang Lehman, menjadi sorotan karena jasanya pada negara.
Demang Lehman meninggal dalam keadaan tragis yang dikuburkan tanpa kepala dan bagian tubuh tersebut dibawa ke museum Belanda.
Dilangsir dari beragam sumber, Sabtu (29/6/2024) Seperti apa kisah Demang Lehman seorang Panglima Perang asal Banjar, Kalimantan ini? Simak ulasan berikut.
Dikutip dari akun TikTok @eltha_story menyorot seorang pahlawan yang berjuang merebut kemerdekaan dari kolonial Belanda.
Ia adalah Demang Lehman, seorang pria kelahiran Barabai tahun 1832 silam yang gigih dan berani melawan musuh.
Terlahir dengan nama Idris, ia diberi nama kehormatan karena dedikasi dan jasanya sebagai lalawagan atau ajudan yang setia pada Pangeran Hidayatullah II.
Bersama para pahlawan dari Kalimantan lain, Demang Lehman berusaha mengusir penjajah Belanda yang telah sekian lama menduduki tanah air. Bahkan ia menjadi panglima dan memimpin perang Banjar pada tahun 1859.
Namun sayang, setelah beberapa kali lolos dari bidikan penjajah, ia jatuh di tangan musuh. Hal itu terjadi berawal dari seorang pembelot yang membocorkan keberadaan Demang Lehman pada pihak Belanda.
Ia pun dibawa dan dieksekusi karena dianggap sebagai otak di balik terjadinya perang Banjar.
Ia dieksekusi dengan cara digantung. Mirisnya, bagian kepalanya dipisahkan dari badannya dan dibawa ke museum Leiden, Belanda.
Sementara jasadnya dikuburkan di tanah air. Sehingga Demang Lehman pun dijuluki sebagai pahlawan yang dikuburkan tanpa kepala.
“Apakah kalian tahu jika ada seorang pahlawan yang dikubur tanpa kepala karena kepalanya berada di museum Leiden yang ada di Belanda,” ujar narasi dari video tik tok itu.
“Ia adalah Demang Lehman yang namanya tidak bisa dikesampingkan dari kerajaan Banjar, dengan gagah Demang menjadi panglima di perang Banjar,” sambungnya.
Namun, disebutkan jika kepala Demang Lehman tidak dipajang dan hanya disimpan di museum tersebut seperti dilansir dari YouTube Lintas Banua Banjar.
Meski demikian, sejarawan asal Belanda, Donald Tick, membantah informasi yang menyatakan kepala Demang Lehman dipajang dan dipamerkan sebagai bagian koleksi dari Museum Leiden, Belanda. (*)