Pria Penyadap Karet Asal Palas Ikuti Operasi Mata Katarak Gratis Tambang Martabe

Muhammad Ali Napia Lubis (61) mengikuti Operasi mata Katarak Gratis yang diselenggarakan oleh tambang emas Martabe, fhoto : Istimewa.
Muhammad Ali Napia Lubis (61) mengikuti Operasi mata Katarak Gratis yang diselenggarakan oleh tambang emas Martabe, fhoto : Istimewa.

WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Seorang pria asal Palas mengikuti Operasi mata Katarak Gratis yang diselenggarakan oleh tambang emas Martabe di Puskesmas Rawat Inap Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan pada Rabu (24 /07/2024).

Muhammad Ali Napia Lubis (61) mengaku sebelumnya sudah pernah menjalani operasi mata katarak pada tahun 2021 lalu di rumah sakit Bhayangkara Polri Tapanuli Selatan.

Meski begitu, setelah mengetahui adanya operasi mata katarak gratis kembali yang di gelar tambang Emas Martabe Batang Toru. Pria yang berprofesi sebagai Penyadap karet kelahiran Desa Tanjung, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas ini langsung bergegas menuju Rumah salah satu Flunter (Relawan kegiatan operasi) yang berjarak sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya, untuk ikut mendaftarkan dirinya kembali sebagai pasien operasi mata katarak.

Kakek Ali Napia dengan perasaan senang dan bahagia, dirinya masuk dalam daftar pasien yang akan di operasi yang dilaksanakan di Puskesmas Batang Toru.

Meski jarak tempuh dari kampung halamannya mencapai ratusan kilo menuju lokasi operasi. Dengan perasaan penuh suka cita dan bahagia yang ada di benaknya, penyakit mata yang di deritanya sebelah kirinya dapat kembali di operasi seperti yang ia jalani di tahun lalu.

“Mudah mudahan, dengan operasi kedua mata saya sebelah kiri ini dapat kembali terlaksana dengan baik dan sukses, mudah mudahan operasi ini selesai, pengelihatan saya kembali seperti dulu di waktu usia saya masih muda, “ujar pria kelahiran 1963 ini.

Dorongan dan semangat itulah yang membuat dirinya ikut menjalani operasi kedua. Diketahui pria berbadan kurus ini merupakan tulang punggung untuk menunjang perekonomian keluarganya. Sementara istri tercintanya telah berpulang (meninggal dunia) tahun 2021, tiga bulan pasca setelah operasi mata katarak yang di gelar tambang emas martabe di RS Bhayangkara tahun 2021 lalu.

Read More

“Sebagai tulang penggung keluarga, saya harus tetap sehat dan prima, untuk itulah saya mengikuti operasi mata ini, kalau mata saya ini gak diobati, tentu saya gak bisa cari nafkah lagi untuk menghidupi keluarga, “ungkap Ayah lima anak ini saat menunggu antrian dilokasi operasi katarak gratis Puskesmas Rawat inap Batang Toru,Tapanuli Selatan. (*)

Related posts