Senangnya Afiqah Lubis Usai Operasi Mata Katarak Gratis di Tambang Martabe

Zulia Afiqah Lubis (bocah pasien katarak) Eprida harahap (ibu Zulia tengah) dan karyawan PT Tambang Emas Martabe, fhoto : L.Naibaho / Wartamandailing.
Zulia Afiqah Lubis (bocah pasien katarak) Eprida harahap (ibu Zulia tengah) dan karyawan PT Tambang Emas Martabe, fhoto : L.Naibaho / Wartamandailing.

WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Zulia Afiqah Lubis, Siswi Kelas lV sekolah dasar (SD) warga Bukit Horas, Batu Nadua Jae, Kota Padang Sidimpuan merasa senang dan lega bisa mengikuti operasi mata Katarak gratis yang di gelar PT Tambang Emas Martabe di Puskesmas Batangtoru. Zulia Afiqah mengaku lega setelah sukses menjalani dioperasi.

Hal itu disampaikan Zulia Afiqah Lubis saat mengikuti operasi katarak di Puskesmas Rawat Inap Batangtoru, Kecamatan Tapanuli Selatan. Jumat (2/7/2024) Zulia mengantre bersama dengan sejumlah peserta lansia lainnya.

Fisiknya lebih kecil dan muda dibandingkan yang lain, bocah perempuan berkulit kuning langsat itu tampak aktif dan murah senyum kepada siapapun yang menyapanya. Seperti itulah gambaran sosok bocah kelas lV SD ini.

Zulia Afiqah Lubis putri semata wayang dari pasangan Zulkipli Lubis (43) dan Eprida Harahap (39). Sebelum dioperasi awalnya Zulia merasa cemas dan bimbang berada di antrian daftar pasien, namun dibalik itu, adanya cita-cita membuat dirinya semakin semangat mengikuti operasi katarak gratis.

Jantungnya berdebar mendengar panggilan gilirannya untuk diperiksa, tangannya gemetar dan mata sebelah kirinya sudah mengenakan perban. Ya, bocah perempuan berbaju merah maron itu baru selesai menjalani operasi katarak.

“Rasanya lega sekali setelah sukses menjalani operasi, “ujar Zulia Afiqah Lubis bocah yang bercita-cita menjadi seorang dokter ini sembari melempar senyum.

Zulia Afiqah Lubis, Siswi Kelas lV sekolah dasar (SD) warga Bukit Horas, Batu Nadua Jae, Kota Padang Sidimpuan.

Read More

Sebelumnya, ibunya Eprida harahap tampak setia menunggu operasi putrinya di ruang tunggu, meski wajahnya sedikit tampak tegang dan cemas, namun rasa cemasnya itu tidak menyurutkan semangatnya untuk memberikan pendampingan yang terbaik bagi putrinya.

Disela sela kegiatan operasi, Eprida menceritakan, pada usia delapan bulan mata kiri putrinya sudah mulai terlihat berbeda dengan mata kanan. Sejak itu dirinya dan suami langsung memeriksakan ke dokter spesialis mata di Kota Padang Sidimpuan, dari keterangan dokter putrinya mengidap mata Katarak.

Setelah itu, ibunya mengetahui adanya program pengobatan mata gratis yang diadakan Tambang Emas Martabe di RS Tentara 123 Rajawali, Padang Sidimpuan. Beberapa tahun lalu. Namun niat tulusnya untuk mengobati putrinya itu terpaksa di tunda, sebab kala itu, dokter mengatakan putrinya baru bisa dioperasi setelah berumur sepuluh tahun.

“Putri ibu saat ini belum bisa kita operasi, karena usianya masih balita, kita harus menunggu usia anak ibu mencapai 10 tahun dulu, “ujar Eprida menirukan anjuran dokter.

“Namun, kini tuhan memberikan kesempatan kepada lami, untuk mengobati mata kiri Zulia, setelah dioperasi hari ini dengan sukses. Kami orang tua Zulia Afiqah Lubis, mengucap rasa syukur kepada allah dan terima kasih kepada dokter dan penyelenggara (PTAR) yang sudah memberikan pelayanan terbaiknya kepada putri kami, “tutupnya.

Terpantau sebelumnya, dalam deretan pasien yang umumnya sudah berumur lansia, terlihat kehadiran bocah berusia (10) tahun tersebut menjadi pusat perhatian pasien dan para perawat di ruang tunggu Operasi, para petugas yang lalu lalang tampak sesekali menyapa (Zulia Afiqah) pasien Operasi termuda dalam kegiatan sosial yang gelar oleh Tambang Emas Martabe Tahun 2024 ini. (L.Naibaho )

Related posts