WARTAMANDAILING.COM, Padangsidimpuan – Gencarnya pemerintah dalam pemberantasan segala bentuk judi baik Judi Online ataupun offline tentunya dibutuhkan peran penting aparat penegak hukum dalam memberantas gurita bisnis judi itu sendiri.
Pemerintah berharap dengan kerja sama yang baik, praktik judi dapat diberantas.
Meski demikian, Baktiar Simanjuntak alias Bakti alias Bakti Simanjuntak yang diduga masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang) pada kasus judi melenggang duduk di kursi DPRD Kota Padangsidimpuan periode 2024 – 2029.
Bakti dengan kolega anggota DPRD lainnya resmi dilantik di gedung paripurna DPRD Padangsidimpuan, Rabu (14/08/2024).
Berawal dari SKCK yang terbit 10 Juli 2024 pihak Polres Padangsidimpuan dalam SKCK tersebut diterangkan bahwa atas nama (Baktiar Simanjuntak) sedang tersangkut perkara pidana perjudian sesuai dengan laporan polisi nomor: LP/266/IV/2013/RES/PSP tanggal 8 April 2023 telah vonis di Pengadilan Negeri Padangsidimpuan, namun SKCK itupun telah dicabut dan diganti.
Melalui Kasat Intelkam, Iptu Marzuki, S.H, menyebut SKCK yang terbit 10 Juli 2024 ada kesalahan pengetikan dalam menerangkan catatan kepolisian atas nama Baktiar Simanjuntak.
“Jadi mohon izin sebelumnya Bang.., ya memang dalam penulisan, mohon izin dan mohon maaf mungkin saya selaku Kasat Intel mungkin kurang untuk pengawasan. Kami murni tanpa disengaja, dari operator kami yang salah ketik. Artinya bukan ada unsur kesengajaan akan tetapi dari reskrim (Reserse Kriminal) memang yang bersangkutan telah divonis tahun 2013 dalam kasus judi,” terang Kasat Intelkam Polres Padangsidimpuan, Iptu Marzuki S.H, Kamis (01/08/2024).
Kemudian dugaan kuat terhadap Baktiar Simanjuntak yang menjadi DPO yakni pada perkara nomor 388/Pid.B/2022/PN Psp, Jaksa Penuntut Umum (JPU), Sri Mulyati Saragih, SH.,MH menjelaskan dalam dakwaannya terdakwa atas nama Pendi Sihombing selaku juru tulis melakukan atau menawarkan permainan judi tebak angka yang di kenal Judi Togel (Toto Gelap) singapura dan Hongkong (KIM) dan dalam dakwaan tersebut disebutkan ada 2 DPO diantaranya Pance Pos selaku Korlap (Kordinator Lapangan) yang bertugas menjemput rekap dari pada nomor yang dipasang pemain dan Bakti Simanjuntak alias Bakti selaku bandar judi togel.
Selanjutnya, pada surat DPO nomor: DPO/51/X/2022/Reskrim, disebutkan “untuk diawasi/diminta keterangan/ditangkap/diserahkan kepada Kapolres Padangsidimpuan di Polres Padangsidimpuan,” dengan keterangan Bakti nama panggilan usia berkisar 46 tahun, jenis kelamin laki – laki melanggar pasal 303 KUHPidana.
Surat DPO itupun ditanda tangani tanggal 25 Oktober 2022 Oleh Kasat Reskrim, AKP Bambang Priyatno dan ditembuskan ke Direskrimum Polda Sumut, Kapolres Padangsidimpuan, dan Kapolsek jajaran Padangsidimpuan.
Selanjutnya, awak media mengkonfirmasi Dirkrimum Polda Sumatera Utara, Kombes Sumaryono, melalui Wahatsap, Jum’at (02/08/2024), terkait SKCK yang terbit 10 Juli 2024 dengan menanyakan apakah nama yang di tulis di SKCK tersebut masuk dalam DPO?, namum hingga sampai dilantiknya Baktiar Simanjuntak, orang nomor satu di Dirkrimum Polda Sumut itupun belum memberikan jawaban alias bungkam.
Sementara itu aksi bungkam itupun juga dilakukan Baktiar Simanjuntak ketika awak media mengkonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (14/08/2024) dengan mengirimkan dokumen foto surat DPO dan mengajukan 2 pertanyaan diantaranya :
- Apakah dokumen foto yang dimaksud ini adalah Abang?.
- Mohon tanggapan dan penjelasan Abang mengenai DPO tersebut kalau nama yang dimaksud bukan Abang?. Namun Baktiar tidak memberikan tanggapan dan merespon pertanyaan itu hingga berita ini diterbitkan. (MN)