WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan –
Tepat pukul 20.30 WIB pada Selasa (8/10/2024), tiga unit mobil double cabin tiba di sebuah desa bernama Batu Satail. Desa ini berada di dataran tinggi di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Beberapa orang pria pun kemudian turun dari mobil tersebut dan menghampiri salah satu warung yang ada di sekitar pemukiman warga.
Salah satu pria yang keluar dari mobil itu ternyata cukup familiar dan sudah sangat akrab dengan warga di situ. Dia adalah Bupati Tapsel dua periode, Syahrul M Pasaribu dan beberapa rekannya.
Lalu pria lainnya pun kemudian menyusul turun dari mobil. Memakai stelan kemeja dan jaket warna putih dipadu celana panjang warna coklat dan memakai sandal jepit, ternyata sosok tersebut adalah Gus Irawan Pasaribu yang kehadirannya sudah dinantikan puluhan warga.
Gus Irawan dan Syahrul Pasaribu pun lalu mengucap salam dan menyalami kaum bapak yang ada di warung itu. Saat itu, dari warung lainnya yang berjarak beberapa meter, terdengar seseorang melantunkan tembang (lagu) batak berjudul Lupa Do Ho.
Di bawah temaram cahaya lampu dan rintik hujan, Gus Irawan kemudian melangkahkan kakinya untuk meninggalkan warung tersebut dan mencari tempat suara lagu ‘Lupa Do Ho’ didendangkan.
Tanpa rasa canggung dan penuh keakraban, Gus Irawan lalu menyapa sejumlah pemuda yang tengah asik menghayati lirik lagu Lupa Do Ho.
Sejurus kemudian, sebuah mic sudah berada digenggaman Gus Irawan, sambil terus berdiri lalu berduet bersama pemuda di situ menyanyikan lagu Lupa Do Ho hingga akhir liriknya.
Setelah itu, Gus Irawan meninggalkan warung tersebut sembari tak lupa mengucapkan terima kasih.
“Gak dilanjut lagunya pak,” sapa sejumlah kaum ibu (emak-emak) yang berkumpul di dekat warung saat Gus Irawan keluar dari warung tersebut.
“Aduh udah mulai serak suara, udah beberapa kali nyanyi hari ini,” jawab Gus Irawan seraya menghampiri lalu menyalami emak-emak tersebut.
Kepada emak-emak yang menyaksikannya bernyanyi, Gus Irawan mengaku sengaja mendatangi warung tersebut karena mendengar lantunan lagu Lupa Do Ho. “Lagu kesukaan saya ini,” kata Gus Irawan seraya kembali ke warung tempat Syahrul dan sejumlah warga bersilaturahmi.
Di warung ini, Gus Irawan dan Syahrul Pasaribu berbaur dan bersilaturahmi bersama warga sekitar selama beberapa jam.
Untuk diketahui lagu Lupa Do Ho yang diciptakan Firman Marpaung dipopulerkan oleh Punxgoaran. Lagu ini bermakna seseorang yang telah sukses di perantauan, namun melupakan asalnya.