WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) nomor urut 1, Gus Irawan Pasaribu-Jafar Syahbuddin Ritonga mengikuti diskusi bersama remaja dan pemuda yang lebih dikenal dengan kaum milenial.
Dalam diskusi yang digelar di Kafe Mora, Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru, Tapsel, Rabu (16/10/2024) malam, kaum milenial Batangtoru terlihat sangat antusias mengikutinya.
Itu dibuktikan dengan banyaknya kaum milenial yang memadati lokasi diskusi. Bahkan, 30 menit sebelum diskusi dimulai, kaum milenial ini sudah berdatangan ke lokasi meski hujan cukup deras mengguyur daerah itu.
Dalam diskusi ini, kaum milenial mengungkapkan saran dan keluhan, serta tantangan yang kerap dihadapi kaum milenial di masa sekarang. Di antaranya adalah kurangnya kesempatan kerja, hingga meminta saran Bersama Gus Irawan dan Syahbuddin (BAGUSI) agar kaum milenial di Batangtoru bisa lebih kreatif dan inovatif.
Menyikapi yang disampaikan kaum milenial Batangtoru ini, Gus Irawan Pasaribu menyebut, di Kecamatan Batangtoru terdapat perusahaan tambang yang seharusnya mengutamakan penduduk setempat bila memiliki passing grade atau batas nilai minimal yang sama dengan orang luar.
“Untuk mensiasati lapangan kerja yang terbatas, kita juga perlu untuk berkreasi guna membuka peluang kerja yang lainnya,” kata Gus Irawan yang hadir didampingi Jafar Syahbuddin.
Untuk menciptakan peluang kerja yang lain ini, kata mantan Dirut Bank Sumut 3 periode ini, juga perlu diperhatikan peluang yang tepat untuk diterapkan di daerah tersebut.
“Kalau di Batangtoru ini, saya lihat bisa dijadikan sebagai basis UKM di Tapsel. Untuk UKM ini, modalnya tak pala harus pusing kita. Di sini ada deviden 40 persen tambang ke Pemkab Tapsel, sebagian bisa kita gunakan di samping untuk pembangunan. Kaum bapak dan inanta soripada (kaum ibu) yang ingin produktif, bisa kita latih dengan mendatangkan instruktur, lalu kita kasi modal dan dampingi baik itu dari produksi hingga pengemasan dan kita carikan pasar untuk produknya,” terang Gus Irawan.
Anggota DPR RI 3 periode namun di periode ketiga harus mundur karena mengikuti kontestasi Pilkada Tapsel ini menambahkan, peluang lain yang bisa diciptakan adalah dari program kerja Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Pak Prabowo Subianto tanggal 20 ini akan dilantik jadi Presiden, dimana program kerjanya salah satunya makan bergizi secara gratis dengan sasaran menekan angka stunting (gizi buruk). Makan bergizi gratis ini lauknya bisa telur dan ikan. Di daerah kita ini bisa kita selaraskan untuk memberikan peluang penghasilan, dengan membuka usaha ayam peternak memanfaatkan deviden yang 40 persen tadi. Telurnya ini nanti bisa menjadi pasar untuk makan bergizi gratis. Atau kita bisa bikin ternak ikan dengan memanfaatkan aliran Sungai Batangtoru,” jelas Gus Irawan.
Sedangkan, Jafar Syahbuddin mengajak kaum milenial untuk bersama-sama memperbanyak wawasan dengan lebih banyak membaca.
“Saya pernah membaca dan saya cukup kaget, ada usaha toilet umum berjalan. Si empunya usaha ini menyewakannya senilai Rp 2 juta untuk satu hari, dengan sasaran tempat keramaian yang tidak punya toilet. Ini salah satu contoh dari hal kecil yang diluar perkiraan kita, tapi bisa menghasilkan nilai ekonomis,” imbuhnya.
Mengetahui para milenial yang hadir ada yang sudah mulai mengantuk mengingat jam menunjukkan lewat dari pukul 23.00 Wib, Gus Irawan dengan enerjik lalu mendendangkan dua lagu bersama-sama kaum milenial ini. Sehingga suasana kembali meriah.
“Diskusi ini salah satu cara kita paslon BAGUSI untuk mendorong kaum milenial dalam berkreasi dan inovatif. Kalau masih kurang, saya dan bere Jafar akan ke sini lagi melanjutkan diskusi kita,” tutur Gus Irawan usai menyanyikan dua buah lagu untuk kemudian mengakhiri diskusi itu yang disambut aplaus meriah dari kaum milenial yang hadir. (r)