WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Masyarakat Kelurahan Bintuju, Kecamatan Angkola Muaratais, mengeluhkan banyak hal kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan nomor urut satu (No.1) Gus Irawan Pasaribu dan Jafar Syahbuddin Ritonga (BAGUSI).
“Tolong kami pak. Air bersih sudah sulit kami dapat di kampung ini,” ucap Sahdan Harahap mewakili tokoh masyarakat pada kegiatan Mangalap Pagomos Aspirasi (MANGOPI) pasangan calon BAGUSI, Rabu (30/10/2024) sore.
Pada acara yang berlokasi di Lingkungan IV Kelurahan Bintuju itu, Sahdan menyebut sebenarnya telah ada pipanisasi dari sumber air di bukit Dolok Gongonan. Namun karena pipanisasi itu milik Desa Holbung, maka tidak bisa disambungkan ke Kelurahan Bintuju.
Di samping itu, ada juga potensi pipanisasi baru untuk menyalurkan air bersih ke masjid serta pemukiman warga Bintuju. Tetapi lagi-lagi terkendala, karena pemilik sawah di bagian hulu tidak mengizinkan.
“Mereka takut sawahnya kekurangan air. Sedangkan pemerintah kelurahan dan kecamatan tidak mampu memberikan solusi,” terang Sahdan.
Akibatnya, warga yang mandi, cuci dan kakus (MCK) di fasilitas milik masjid terpaksa memakai air dari aliran sawah.
Pada saat musim memupuk padi, tak sedikit warga yang mengalami alergi kulit karena memakai air sawah untuk MCK.
Sahdan juga mohon perhatian penuntasan pembangunan mushallah di Lingkungan IV Kelurahan Bintuju. Juga pembangunan bendung kecil untuk mengalirkan air ke MCK mushallah.
“Pak Gus, kami dukung dan pilih bapak jadi Bupati Tapsel. Tetapi nanti tolong kami membangun dan normalisasi saluran irigasi dari bukit Dolok Gongonan. Air deras sering meluap dan merusak tanaman pertanian kami,” sebut Sahdan.
Sebelumnya permohonan yang hampir sama juga disanpaikan Abdul Mubin Lubis dan Irfan Hasibuan, tokoh muda Kelurahan Bintuju.
Kehadiran Cabup Tapsel No.1 Gus Irawan Pasaribu di Kelurahan Bintuju, didampingi mantan Bupati dua periode Syahrul M. Pasaribu, Ketua DPC Partai Gerindra Abdul Basith Dalimunthe dan Hendrima Harahap dari Partai Karya Nasional (PKN).
Menjawab harapan warga, Gus menyebut inilah antara lain tujuan pencalonannya bersama Jafar Syahbuddin di Pilkada. Yakni membagusi segala kekurangan dan kealpaan pemerintah di tengah rakyatnya.
“Kami sudah menampung aspirasi tentang terjadinya perlambatan pembangunan Tapsel dalam tiga tahun terakhir di seluruh kecamatan,” terangnya.
Pemkab Tapsel punya banyak anggaran di tiap tahunnya. Tetapi kepemimpinan yang sekarang tidak mampu mengeksekusi, sehingga terjadi perlambatan di segala sektor. Uang rakyat dibiarkan ‘tidur’ di bank dan jadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) yang jumlahnya ratusan miliar rupiah.
Gus Irawan berkomitmen kepada seluruh masyarakat. Kepemimpinannya bersama Jakfar Syahbuddi nanri benar-benar untuk membagusi Tapsel. Sehingga nantinya Tapsel kembali bangkir.
Usai menanggapi satu persatu aspirasi yang disampaikan, Gus Irawan bersama masyarakat meninjau pembangunan mushallah dan bendung air untuk wudhu dan MCK. (r)