DUDI dan BBPPMPV Siapkan Tamatan SMK Jadi Tenaga Kerja yang Memiliki Skill

Dinas Pendidikan Wilayah XI Propinsi Sumatera Utara, menggelar koordinasi kemitraan dengan 26 SMK, 29 Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) SE Kabupaten Mandailing Natal (Madina), fhoto : Istimewa.
Dinas Pendidikan Wilayah XI Propinsi Sumatera Utara, menggelar koordinasi kemitraan dengan 26 SMK, 29 Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) SE Kabupaten Mandailing Natal (Madina), fhoto : Istimewa.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV) Bidang Bangunan dan Listrik (BBL) Dinas Pendidikan Wilayah XI Propinsi Sumatera Utara, menggelar koordinasi kemitraan dengan 26 SMK, 29 Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) SE Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Padang Sidempuan. Acara ini digelar di Aula SMK Negeri 1 Panyabungan, Aek Galoga.

Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Balai BBPPMPV Dinas Pendidikan XI Sumut, Drs. Rasoky Lubis M. Pd. Dalam sambutannya kepada seluruh peserta koordinasi ini, Rasoky menjelaskan bahwa SMK diharapkan menjadi salah satu sekolah yang menjadi pilihan utama bagi generasi-generasi penerus. Bukan lagi menjadi sekolah pilihan terakhir.

“Kita para guru dan staff pengajar di SMK ini memiliki tantangan yang lebih besar dibandingkan oleh SMA. Karena kita harus bisa menjadikan SMK menjadi sekolah pilihan utama bagi anak-anak kita. Kota juga menyiapkan siswa-siswi kita yang siap bersaing di dunia usaha dan dunia industri,” jelas Rasoky.

Dia pun mengatakan, koordinasi ini sangat diperlukan karena, pihak SMK harus bisa selalu mengikuti perkembangan dunia usaha dan dunia industri. Sehingga siswa-siswi tamatan SMK benar-benar bisa bersaing.

“Koordinasi ini harus selalu kita lakukan agar kita para pengajar bisa mengetahui seberapa jauh dunia usaha, dunia industri ini berkembang. Agar siswa-siswi kita tidak tertinggal dan akhirnya tidak bisa langsung diterima di dunia kerja,” jelasnya.

Hal ini pun sama dengan harapan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Panyabungan, Mahyudin. Menurutnya, para tamatan SMK harus bisa menjadi tenaga-tenaga kerja yang memiliki skil dan kemampuan. Sehingga tanggung jawab para guru di SMK cukup berat.

“Tanggung jawab para guru di SMK cukup berat. Kami tidak hanya mengajar, tapi kami juga harus bisa menjamin dan menjadikan siswa-siswi kami menjadi tenaga kerja yang memiliki skill,” tuturnya. (*)

Read More