WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Lima Kepala Desa dari seberang Batang Gadis Kecamatan Kotanopan menyurati Bupati Mandailing Natal H.M. Ja’far Sukhairi Nasution terkait kerusakan titi gantung menuju desa mereka, Senin (24/02/2025).
Mereka berharap agar Pemkab Madina memperbaiki lantai titi gantung yang nyaris putus dalam waktu dekat ini. Kelima kepala desa itu adalah Hutapadang SM Suherman, Hutarimbaru SM Pahrisal Lubis, Muara Potan Alpin, Simandolam Ahmad Subeir dan Gunungtua SM Parwis.
Kepala Desa Hutapadang SM Suherman Senin (24/02/2025) sore menyampaikan pihaknya sudah langsung mengantar surat permohonan perbaikan titi gantung ini kepada Bupati Madina.
“Kami atas nama masyarakat lima desa berharap, agar Bupati Madina ataupun pihak terkait sesegera mungkin membangun atau memperbaiki kerusakan titi gantung tersebut ,” ucapnya.
Dalam surat tersebut, ada tiga poin penyebab perbaikan titi gantung ini perlu disegerakan perbaikannya, pertama karena jembatan yang panjangnya lebih 50 meter dan luas 3 meter ini merupakan mobilisasi utama menuju lima desa di seberang Batang Gadis.
Kedua, setiap harinya ratusan anak sekolah yang harus melewati jembatan ini agar sampai ke sekolah mereka baik berada di kecamatan maupun kabupaten.
Ketiga, mengingat jembatan ini sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat, untuk sementara warga terpaksa melalui jalan lain agar sampai ke ibu kota kecamatan yang tentunya membutuhkan waktu yang lama dan pertambahan biaya transport.
Kelima Kepala Desa sangat berharap agar Bupati Mandailing Natal mengambil kebijakan agar pembangunan ini bisa terlaksana secepatnya. Mereka juga berharap agar anggota DPRD Dapem II ikut mendukung dan segera mendesak Bupati untuk segera memperbaikinya.
Camat Kotanopan Agus Salim membenarkan lima kepala desa di Kotanopan sudah menyurati Bupati Natal. ” Senin sore suratnya sudah di antar ke kantor Bupati. Juga kepada ketua DPRD dan Kadis PU/PR Madina ,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, titi gantung itu memiliki peran strategis dalam mendukung mobilisasi warga di lima desa baik untuk keperluan ekonomi, pendidikan, pemerintahan maupun aktivitas sehari-hari lainnya.
Saat ini jembatan terbuat dari tali seling, berlantai kayu yang kemudian dihubungkan dengan tiang jembatan, usianya sudah cukup tua.
Kondisinya sekarang ini sudah sangat memprihatinkan. Sebab, kayu yang digunakan sebagai lantai jembatan sudah mulai lapuk bahkan paku yang digunakan sebagai pengait sudah banyak yang terlepas. (Munir Lubis).