Aswin Parinduri Terus Dorong Pemerintah Agar Titi Gantung Bisa Dibangun Jadi Permanen

Anggota DPRD Propinsi Sumatera Utara H. Aswin Parinduri saat diwawancarai wartawan, fhoto : Wartamandailing.
Anggota DPRD Propinsi Sumatera Utara H. Aswin Parinduri saat diwawancarai wartawan, fhoto : Wartamandailing.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Anggota DPRD Propinsi Sumatera Utara H. Aswin Parinduri menyampaikan akan terus mendorong pemerintah agar jembatan permanen bisa direalisasikan untuk akses menuju lima desa di seberang Batang Gadis Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal.

“Saya akan mendorong pemerintah serta mencarikan solusi agar keinginan warga ini secepatnya terealisasi. Tapi sebelumnya, ada yang harus dituntaskan, yaitu permasalahan lahan harus bebas, “ kata ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut ini di Kotanopan, Kamis (27/02/2035).

Menurutnya, keinginan warga lima desa diseberang Batang Gadis Kotanopan agar pembangunan titi gantung menjadi permanen menjadi prioritasnya selama menjadi anggota dewan.

” Saat reses pertama di Desa Sabadolok dan Hutarimbaru SM, kondisi titi gantung ini sudah disampaikan warga. Saat itu saya sampaikan, agar kelima kepala desa beserta tokoh masyarakat bermusyawarah bagaimana caranya membebaskan lahan untuk pondasi jembatan,” ucapnya.

Setelah itu, ia akan berusaha di tingkat provinsi agar jembatan itu dibangun menjadi permanen. Namun sampai saat ini surat pembebasan lahan belum diterimanya.

Aswin juga akan menjajaki dan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR melalui Balai Jalan Nasional agar titi gantung ini dibangun menjadi permanen. Sebab, tahun ini ada pembongkaran dan penggantian jembatan di Muara Bangko.

Menurutnya kerangka jembatan tersebut sangat cocok dipinjam pakai. Rangkanya dipindahkan ke jembatan yang dibutuhkan warga lima desa ini.

Read More

Namun hal itu tidak ada gunanya sepanjang lokasi lahan jembatan yang akan dibangun belum bebas.

“ Jadi warga kelima desa dibantu Forkopincam harus bisa membebaskan lahan untuk fondasi jembatan permanen terlebih dahulu ,” harapnya.

Seperti diketahui, warga lima desa diseberang batang gadis Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal, sudah puluhan tahun berharap kepada pemerintah khususnya Pemkab Madina agar titi gantung (rambin ) menghubungkan wilayah itu dengan ibu kota kecamatan diganti secara permanen.

Mereka sudah puluhan tahun melakukan penyeberangan melewati jembatan gantung ( rambin ) saja. Rencana pembangunan jembatan gantung Hutapadang SM menjadi permanen belum juga dapat diwujudkan, padahal hanya berjarak sekitar satu kilo meter dari ibu kota kecamatan Kotanopan.

Fasilitas jembatan memiliki peran strategis dalam mendukung mobilisasi warga liam desa baik untuk keperluan ekonomi, pendidikan, pemerintahan maupun aktivitas sehari-hari lainnya.

Saat ini titi gantung terbuat dari tali seling, berlantai kayu yang kemudian dihubungkan dengan tiang jembatan, usianya sudah cukup tua. Kondisi lantai jembatan sudah sangat memprihatinkan bahkan nyaris putus.

Sebab, kayu yang digunakan sebagai lantai jembatan sudah mulai lapuk bahkan paku yang digunakan sebagai pengait sudah banyak yang terlepas.(Munir Lubis).