Pahrisal Lubis Ketua Panitia Pembebasan Lahan Jembatan Akses Lima Desa di Kotanopan

Kondisi jembatan gantung menuju lima desa diseberang Batang Gadis Kotanopan yang mengalami rusak parah dalam beberapa hari terakhir ini, fhoto : Wartamandailing.
Kondisi jembatan gantung menuju lima desa diseberang Batang Gadis Kotanopan yang mengalami rusak parah dalam beberapa hari terakhir ini, fhoto : Wartamandailing.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Kepala Desa Hutarimbaru-SM Pahrisal Lubis, terpilih sebagai ketua  panitia atau tim penanggung jawab pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan menuju lima desa  diseberang Batang Gadis Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal.

Hal ini disampaikan Camat Kotanopan Muslih Lubis usai rapat pembentukan panitia tersebut dilaksanakan di Desa Hutapadang SM, Jum’at (11/04/2025)Hal ini disampaikan Camat Kotanopan Muslih .

Selain Camat  dan staf dari  kecamatan, rapat itu dihadiri para kepala desa, ketua BPD dan tokoh masyarakat dari lima desa, yaitu Desa Hutapadang SM, Hutarimbaru SM, Muara Potan, Simandolam dan Gunungtua SM.

Selain ketua, peserta rapat juga menetapkan Kepala Desa Hutapadang SM Suherman sebagai sekretaris dan  Kepala Desa Simandolam Ahmad Zubeir di posisi bendahara. Sementara Kepala Desa Gunung Tua SM Parwis dan Kepala Desa Muara Potan Alpin ditetapkan sebagai anggota .

“Alhamdulillah, melalui musyawarah bersama,  akhirnya dapat kata sepakat membentuk tim penanggung jawab atau pembebasan lahan untuk rencana  pembangunan jembatan itu,” ucap Camat.

Muslih menerangkan, pembentukan tim ini merupakan langkah penting  dalam 0 mewujudkan impian masyarakat di lima desa tersebut untuk memiliki jembatan  permanen.

“Selama ini yang ada hanya jembatan gantung lantai kayu. Kondisinya sangat memprihatinkan dan mengancam  keselamatan masyarakat yang lewat. Sampai saat ini,  rusaknya jembatan gantung  ini tidak lagi bisa dilewati kendaraan roda empat, ” katanya.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut, ia mengatakan, jembatan ini merupakan akses vital bagi masyarakat lima desa terutama untuk membawa hasil panen ke ibu kota kecamatan.

“Selain itu, puluhan anak-anak yang sekolah ke kecamatan dan kabupaten juga setiap hari melintasi jembatan tersebut,” tambah dia.

Muslih berharap dengan terbentuknya tim pembebasan lahan ini akan memudahkan tahapan pembangunannya.

“Kami berharap baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi melihat keseriusan masyarakat yang benar-benar butuh jembatan permanen  ini,” tuturnya.(Munir Lubis).