WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Gedung Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Desa Kunkun, Kecamatan Natal telah selesai dibangun, namun hingga kini belum memiliki aktifitas yang signifikan (Stagnasi). Anehnya meski tak ada aktifitas ajar mengajar di Gedung MDA ini dikabarkan gaji guru terus dianggarkan oleh pemerintahan desa.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat desa tentang pertanggungjawaban anggaran dan bagaimana gaji guru tersebut dijustifikasi jika tidak ada kegiatan yang berjalan.
Hal itu disampaikan Frangky warga Desa Kunkun kepada awak media lewat sambungan telepon, Sabtu (31/5/2025).
“MDA ini dibangun mulai tahun 2020 dengan menggunakan anggaran dana desa secara bertahap dan selesai dibangun tahun 2023. Meski sudah selesai hingga kini Gedung MDA ini belum juga dipergunakan, “ujarnya.
“Parahnya lagi, tahun 2020 pembangunan MDA Masih tahap pengerjaan, tapi anehnya gaji guru dialokasikan dan tertuang di RAPBDes tahun 2020 sebesar Rp 15.900000, “ungkapnya.
“Dan apa bisa berjalan proses ajar mengajar dengan kondisi MDA seperti ini, karena meja, bangku dan mobilear lainnya sampai hari ini juga belum ada di dalam ruangan, “tutupnya.
Terpisah, media ini telah berupaya mengkonfirmasi Kepala Desa Kunkun, Zaharuddin, lewat nomor ponselnya, namun hingga kini belum berhasil bisa dihubungi.
Gedung Madrasah Diniyah Awaliyah Desa Kunkun, Kecamatan Natal.
Dari data yang berhasil dihimpun. Kegiatan fisik pembangunan MDA Desa Kunkun dengan ukuran perkiraan 5×10 meter. Diketahui tahap pertama pembangunan tahun 2020 dengan pagu anggaran sebesar Rp. 178.036.600. Tahap ll, tahun 2021 sebesar Rp. 98.573.000. Tahap lll tahun 2022 sebesar Rp 32,476000. Dan tahap lV tahun 2023 sebesar Rp 1.18000000.
Artinya total anggaran Dana Desa yang dialokasikan untuk pembangunan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Desa Kunkun sebesar Rp.338.365.600,. (Has)