Keluhan SPMB di Sekolah Negeri Padangsidimpuan, Nilai Rapor Tidak Sesuai dengan Pernyataan Kepsek

WARTAMANDAILING.COM, Padangsidimpuan – Tidak sedikit calon murid yang ingin mendaftar ke tingkat SMA atau SMK Negeri di Kota Padangsidimpuan merasa kecewa karena ada ketidaksesuaian antara nilai yang tercantum dalam rapor dengan nilai yang diakui oleh pihak sekolah asal.

Pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang bertujuan untuk memastikan pemerataan kesempatan pendidikan berkualitas bagi semua murid, saat ini membuat para orangtua calon murid kewalahan akibat adanya kesalahan pada surat keabsahan nilai yang dinyatakan oleh para kepala sekolah tingkat SMP/MTs.

Pendaftaran tahap kedua yang dibuka sekolah Negeri tingkat SMA/SMK sejak tanggal 2 hingga 8 Juni 2025, banyak ditemukan data nilai yang keliru. Sehingga para calon murid terancam didiskualifikasi atau gagal diterima meski berkesempatan diterima di sekolah yang mereka inginkan.

“Banyak calon pendaftar kecewa akibat rata-rata nilai rapor yang berbeda dengan surat keabsahan dari kepala sekolah asalnya. Tambah kecewanya, calon siswa terpaksa kembali ke sekolah asal untuk memperbaiki datanya. Namun kasihannya, sekolah tutup karena libur lebaran Idul Adha,” ungkap salah seorang kepala sekolah yang enggan ditulis namanya.

Menurutnya, di saat pendaftaran yang tinggal hanya dua hari lagi, sebaiknya pihak sekolah asal (SMP/MTs) lebih memahami situasi dan dapat memaklumi kebutuhan para siswanya.

“Harusnya pihak sekolah asal lebih teliti lagi dalam membuatkan pernyataan hasil nilai siswanya, kasihan juga kalau mereka bolak balik kalau salah satu angka saja yang keliru,” keluhnya.

Keluhan yang sama juga disampaikan orangtua calon murid baru yang hendak mendaftarkan anaknya di salah satu SMA Negeri Padangsidimpuan. Ia merasa kecewa dan khawatir bila anaknya gagal diterima karena adanya kesalahan angka pada nilai rapor asli tidak sesuai dengan nilai yang diakui pihak sekolah asal.

Bacaan Lainnya

“Gawat juga ini kalau pihak sekolah asal tak dapat dijumpai atau dihubungi, waktu sisa dua hari lagi untuk pendaftaran. Bagaimana kalau surat keabsahan nilainya tak bisa lagi diperbaiki,” cemas orangtua siswa yang tak berhasil bertemu pihak sekolah dan mengaku sudah datang ke sekolah asal anaknya.

Dikatakannya, jangan hanya karena salah hitung atau salah ketik angka, imbasnya syarat pendaftaran anak berakibat gagal. Sebab, data yang tidak sesuai dengan aslinya akan ditolak sistem atau verifikator sekolah.

“Selain setelah dilakukan pengecekan dari siswa, pihak sekolah juga harus kroscek ulang lagi data nilai sebelum ditandatangani kepala sekolah. Padahal menurut nilai yang diperoleh anak, berpeluang untuk diterima di sekolah negeri dimaksud,” pungkasnya menyerukan agar data yang didaftarkan lebih valid lagi. (Mahmud Batubara)

Pos terkait