Komitmen Bersama Jadi Kunci Atasi Krisis Sampah Nasional

WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Permasalahan sampah, terutama plastik sekali pakai, masih menjadi tantangan besar di berbagai daerah di Indonesia. Dalam momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, menegaskan bahwa krisis sampah tidak akan pernah tuntas tanpa komitmen dan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Tapsel, H. Jafar Syahbuddin Ritonga, mewakili Bupati H. Gus Irawan Pasaribu, saat membuka rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar di Lapangan Menara Pandang, Kebun Raya Sipirok, Rabu (25/6/2025).

“Jika hanya mengandalkan pemerintah, permasalahan sampah, khususnya plastik akan sulit diselesaikan. Harus ada kesadaran kolektif dan partisipasi aktif dari masyarakat,” tegas Wakil Bupati.

Ia mendorong kolaborasi lintas sektor serta keterlibatan masyarakat secara langsung dalam mengurangi sampah dari sumbernya.

Upaya ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Wakil Bupati juga mengajak masyarakat untuk memulai perubahan dari diri sendiri, seperti memilah sampah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta membawa tas belanja sendiri sebagai langkah nyata menjaga lingkungan.

Sementara Manajemen PT. AR Wahyu Darsono Harahap, sebagai mitra Pemkab Tapsel, menyatakan komitmennya dalam mendukung berbagai program pelestarian lingkungan.

Bacaan Lainnya

“Bumi adalah rumah kita bersama. Sudah seharusnya kita menjaganya. Sampah plastik adalah masalah utama yang belum juga terselesaikan secara nasional,” ujar perwakilan manajemen perusahaan.

Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tapsel, Ongku Muda Atas, menjelaskan bahwa kegiatan ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah serta Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta surat edaran Bupati Tapsel.

Peringatan yang berlangsung selama dua hari, 25–26 Juni, tak hanya bersifat seremonial. Beragam kegiatan edukatif seperti fashion show dari bahan anorganik, lomba cerdas cermat lingkungan, pidato bertema pelestarian alam, hingga outbond bertema lingkungan diadakan untuk menanamkan kesadaran sejak dini, khususnya di kalangan pelajar.

Sebagai bagian dari acara, Wabup juga meninjau stan-stan daur ulang karya siswa dari berbagai sekolah di Tapsel serta turut melakukan penanaman pohon di area Kebun Raya Sipirok sebagai simbol komitmen jangka panjang terhadap kelestarian lingkungan.

Acara ini dihadiri oleh unsur pimpinan daerah, Kementerian Agama Tapsel, pimpinan perusahaan, perbankan, organisasi pemerhati lingkungan (NGO), dan pelajar dari SD, SMP hingga SMA serta peserta jambore lingkungan hidup. (r)

Pos terkait