Warga Sembilan Desa di Wilayah Rura Aek Singengu Kotanopan Harapkan Perbaikan Jalan

Ruas jalan kabupaten poros Singengu- Batahan, Kecamatan Kotanopan yang kini kondisinya rusak parah di beberapa titik sehingga membuat kesulitan bagi masyarakat untuk melintasinya. (Wartamandailing/Munir Lubis).
Ruas jalan kabupaten poros Singengu- Batahan, Kecamatan Kotanopan yang kini kondisinya rusak parah di beberapa titik sehingga membuat kesulitan bagi masyarakat untuk melintasinya. (Wartamandailing/Munir Lubis).

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Warga sembilan desa di wilayah Rura Aek Singengu Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal mengharapkan pemerintah segera melakukan perbaikan ruas jalan menuju daerah itu ( Jalan Poros Singengu- Batahan ) karena sudah lama mengalami kerusakan parah.

Kesembilan desa yang berada di wilayah Rura Aek Singengu tersebut mulai dari Desa Sayurmaincat, Simpang Tolang Jae, Simpang Tolang Julu, Hutapuli, Soposorik, Ujung Marisi, Sibiobio, Pagar Gunung dan Batahan.

Hasil pengamatan Minggu (13/07/2025), titik badan jalan yang mengalami kerusakan mulai dari Desa Sayurmaincat- Simpang Tolang Jae- Simpang Tolang Julu. Kemudian memasuki Desa Ujung Marisi serta menghubungkan Desa Sibiobio dengan Desa Pagar Gunung hingga Batahan.

Kerusakan cukup parah didapati di wilayah badan jalan yang menghubungkan Desa Sibiobio dengan Desa Pagar Gunung hingga Batahan. Jalan sungguh sangat memprihatinkan sebab sudah puluhan tahun lamanya rusak parah, sehingga sangat sulit dilalui masyarakat maupun kendaraan.

Diperoleh keterangan bahwa jalan menuju desa itu terakhir dibangun saat Kecamatan Kotanopan masih merupakan bagian dari Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Setelah itu, badan jalan ke desa itu sepertinya tidak pernah lagi disentuh pembangunan.

Akibatnya kondisi badan jalan dihiasi batu-batu berserakan, paritnya banyak yang tertutup dan dibeberapa titik terjadi longsor. Kerusakan juga akan sangat rentan terjadinya kecelakaan .

Ruas jalan menuju desa Pagar Gunung panjangnya mencapai 12 kilometer, tapi sekitar lima kilometer diantaranya mengalami rusak parah.Parahnya jalan menuju desa itu membuat masyarakat yang berkendara kesulitan melintas. Apalagi sebagian badan jalan tinggal tanah dan paritnya tidak terurus.

Bacaan Lainnya

Kondisi jalan rusak juga membuat biaya transportasi ke Desa Pagar Gunung dan Batahan relatif mahal. Kendaraan umum hanya masuk sekali sepekan ke desa itu yakni di hari Sabtu saat hari pekan di Pasar Kotanopan.

Beberapa warga menyampaikan, kondisi jalan yang buruk itu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat, termasuk akses ke sekolah dan fasilitas kesehatan serta meningkatkan risiko kecelakaan.

“Sebenarnya jalan kabupaten poros Singengu – Batahan sudah terlalu sempit dan sudah lama mengalami kerusakan parah, sehingga kami berharap pemerintah segera melakukan perbaikan dan pelebaran jalan demi kepentingan masyarakat luas ,” ucap Alfin Lubis ( 53) sebagai salah seorang tokoh masyarakat Desa Sayurmaincat.

Dia menyampaikan, banyaknya titik badan jalan yang rusak kemungkinan besar diakibatkan oleh parit jalan dan gorong-gorong yang tidak berfungsi, sehingga jika musim penghujan membuat banyak genangan air di badan jalan yang mengakibatkan aspal jalan mudah terkelupas.

“Warga resah akibat kondisi jalan yang rusak parah ini, karenanya kami berharap kepada pemerintah daerah segera memperbaikinya demi kelancaran aktivitas sehari-hari dan kenyamanan masyarakat ,” ujarnya.

Desakan juga disampaikan Nurman Lubis selaku tokoh masyarakat Desa Sibibio agar pemerintah daerah segera memperbaiki kerusakan jalan mulai dari Desa Sayurmaincat – Simpang Tolang hingga ke Batahan, karena kondisi ini sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan perekonomian warga sekitarnya.

“Dibeberapa titik badan jalan hancur bahkan sebagian menjadi tanah dan banyak batu berserakan. Kondisi ini diperparah saat musim penghujan, membuat jalan menjadi licin dan berlumpur ,” terangnya.

Kondisi jalan Poros Singengu- Batahan mengalami kerusakan parah, fhoto : Wartamandailing.

Harapan yang juga disampaikan warga Desa Pagar Gunung bahwa sulitnya kendaraan roda empat menuju desanya membuat warga maupun anak sekolah yang mau ke Kotanopan harus naik sepeda motor. Yang paling menyulitkan, kalau ada warga yang sakit dan perlu di rujuk ke Puskesmas Kotanopan.

“Warga sudah lama mendambakan pembangunan jalan dari dinas terkait atau pemerintah daerah agar transportasi lancar dan warga mudah membawa hasil perkebunan dan pertaniannya ke Pasar Kotanopan. Apalagi kondisi cuaca yang akhir-akhir ini kerap turun hujan, kami khawatir dengan kondisi kerusakan jalan desa yang dilewati pengguna akan semakin parah lagi bila terus dibiarkan ,’ Yusnan sebagai salah satu warga Desa Pagar Gunung. (Munir Lubis).