WARTAMANDAILING.COM, Padangsidimpuan – Belasan pelajar SMK Negeri 4 Padangsidimpuan terjaring razia yang membolos atau berkeliaran di luar sekolah saat jam pelajaran berlangsung oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padangsidimpuan, Rabu (13/8/2025).
Para pelajar itupun langsung diamankan dan dibawa kembali ke sekolah untuk diberikan pembinaan serta sanksi sosial berupa jalan jongkok di lapangan SMKN 4 Padangsidimpuan.
Selain mendapatkan pembinaan, pihak Satpol PP Kota Padangsidimpuan juga melakukan pendataan dan membuatkan surat pernyataan dari para pelajar yang terjaring razia.
“Giat ini bertujuan untuk menegakkan peraturan daerah (Perda) terkait ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, serta mencegah kenakalan remaja lainnya,” ungkap Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah (Kabid PPUD) Satpol PP Kota Padangsidimpuan, Akhyar Ramadhan Siregar.
Akhyar, yang turun langsung memimpin giat penertiban itu mengatakan, razia tersebut juga merupakan upaya untuk mencegah siswa bolos sekolah dan memastikan mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar.
“Giat kita ini merupakan jawaban atas laporan masyarakat yang merasa resah akibat bebas berkeliarannya para pelajar saat jam sekolah. Dan akan kita pantau secara berkesinambungan guna menekan kenakalan remaja,” tambah Akhyar kepada media ini.
Dijelaskannya, tindakan yang dilakukan Satpol PP berikutnya akan berkolaborasi dengan pihak dinas pendidikan dan instansi terkait lainnya dalam melaksanakan razia anak sekolah.
“Dalam hal ini juga diperlukan peran orang tua agar terus mengawasi anak-anak, jangan sampai ikut-ikutan pada hal yang membahayakan atau merugikan,” pungkas Akhyar.
Informasi yang dihimpun, di sejumlah lokasi di daerah Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara menjadi tempat tongkrongan tujuan para pelajar untuk bolos sekolah. Selain kedapatan merokok dan perjudian, para pelajar dikhawatirkan juga akan terlibat penyalahgunaan narkoba.
Pengakuan masyarakat setempat, sebagian besar merasa resah dan khawatir bila dibiarkan leluasa akan memicu potensi kenakalan remaja maupun ketertiban umum. Menurut warga, hal ini juga dipicu akibat kurangnya pengawasan dari pihak sekolah. (Tim)