WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan – Korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) terus bertambah. Hingga kini, dilaporkan 20 orang meninggal dunia.
Data terbaru hingga Rabu, 26 November 2025, pukul 23.00 WIB, mencatat 20 korban jiwa akibat bencana ini. Kecamatan Batang Toru menjadi wilayah dengan jumlah korban terbanyak, mencapai 18 jiwa. Selain itu, 1 korban jiwa tercatat di Kecamatan Sipirok dan 1 korban jiwa di Kecamatan Angkola Barat.
Pantauan Penanganan Bencana
Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, terus memantau penanganan bencana di wilayahnya di tengah guyuran hujan hingga Rabu (26/11/ 2025) menjelang dini hari.
Dengan mantel, helm putih, dan sepatu bot, Gus Irawan menggunakan motor trail untuk memantau situasi terkini banjir di Kecamatan Sipirok. Sekretaris Daerah, Sofyan Adil, tampak mendampingi beliau selama pemantauan.
Dalam pantauannya, Gus Irawan menekankan bahwa kebutuhan mendesak warga saat ini adalah logistik.
“Kita prioritaskan logistik agar warga tidak kelaparan. Untuk lokasi yang sulit dijangkau, penyaluran logistik kemungkinan akan menggunakan helikopter,” ujar Gus Irawan.
13 Kecamatan Terdampak Bencana
Hujan deras yang mengguyur Tapsel sejak Senin (24/11/ 2025) menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di berbagai titik pada Selasa (25/11/ 2025).
Sebanyak 13 dari 15 kecamatan di Tapsel terdampak bencana ini:
1. Kecamatan Batang Toru: Akses jalan putus total, banjir dan longsor.
2. Kecamatan Angkola Barat: Longsor di beberapa titik jalan lintas nasional, mengakibatkan jalan nasional dari Padangsidimpuan ke Batang Toru terputus.
3. Kecamatan Sipirok: Longsor dan banjir menyebabkan semua akses jalan menuju Tapanuli Utara (Taput) putus total, begitu juga sebaliknya.
4. Kecamatan Angkola Sangkunur: Longsor dan banjir mengakibatkan jalan nasional putus total di Danau Siais, dan akses dari Madina ke Tapsel terputus.
5. Kecamatan Angkola Selatan: Longsor dan banjir mengakibatkan jalan hotmix amblas dan akses umum terisolir.
6. Kecamatan Sayurmatinggi: Banjir menggenangi beberapa desa dan kelurahan, memutuskan akses jalan menuju Madina arah Sumbar di pemandian Aek Sijornih.
7. Kecamatan Muara Batang Toru: Banjir dan longsor memutuskan satu-satunya akses ke jalan nasional.
8. Kecamatan Marancar: Longsor dan banjir di beberapa titik memutuskan akses dari Batang Toru menuju Sipirok.
9. Kecamatan Angkola Timur: Longsor di beberapa titik.
10. Kecamatan Batang Angkola: Banjir menggenangi rumah warga dan persawahan.
11. Kecamatan Angkola Muaratais: Banjir menggenangi perumahan dan persawahan.
12. Kecamatan Arse: Banjir menghanyutkan PLT hidro Moni dan beberapa titik longsor.
13. Kecamatan Tano Tombangan (Tantom): Banjir dan longsor serta pohon tumbang ke sekolah, jalan terisolir. (r)


