Sinergi YHHP, Baznas, dan Samsat Tapsel Tebus Harapan Korban Banjir yang Terisolir

Sinergi YHHP, Baznas, dan Samsat Tapsel Tebus Harapan Korban Banjir yang Terisolir (Dok. Istimewa)

WARTAMANDAILING.COM, Tapanuli Selatan– Yayasan Haji Hasan Pinayungan (YHHP) kembali menunjukkan kepeduliannya dengan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan, serta Desa Malombu, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kamis (4/12/2025). Bantuan ini menjadi wujud solidaritas bagi masyarakat yang masih berjuang memulihkan kehidupan pascabencana.

Di Kelurahan Pardomuan, penyaluran bantuan dipusatkan di Lingkungan Janji Matogu dan menjangkau warga dari tiga lingkungan yakni Janji Matogu, Bina Sari, dan Laba Lasiak. Sementara di Desa Malombu, pendistribusian dilakukan melalui kantor kepala desa agar bantuan merata dan tepat sasaran.

Paket bantuan terdiri dari sembako dan kebutuhan dasar lainnya yang diharapkan dapat meringankan beban warga. Sebelumnya, banjir telah merusak fasilitas, menghambat aktivitas, hingga membuat sejumlah titik terisolir.

Dalam proses penyerahan, rombongan YHHP yang dipimpin Pembina YHHP sekaligus mantan Bupati Tapsel dua periode, H. Syahrul M. Pasaribu, bertemu dengan rombongan Baznas Tapsel dan UPT Samsat Sipirok Tapsel yang juga membawa bantuan serupa. Sinergi ketiga lembaga ini memperlihatkan komitmen bersama dalam membantu masyarakat yang tengah menghadapi bencana.

Kegiatan tersebut turut disaksikan Camat Angkola Selatan, Lurah Pardomuan, pengurus YHHP Hj. Lisliaty Pasaribu, serta Kepala UPT Samsat Sipirok Tapsel, Lisa Khairani Ritonga.

Syahrul menegaskan bahwa bantuan YHHP merupakan bentuk empati dan tanggung jawab sosial. “Kami dari YHHP tentu sangat berharap bantuan ini menjadi penyemangat bagi warga untuk bangkit. Kita harus saling menguatkan di tengah kondisi sulit,” ujarnya, sambil menekankan pentingnya penyaluran bantuan yang cepat dan tepat sasaran.

Ia juga mengingatkan bahwa kondisi cuaca ekstrem belakangan ini tidak hanya berdampak pada Angkola Selatan dan Sangkunur, tetapi juga wilayah lain seperti Garoga dan Batang Toru yang mengalami banjir dan longsor cukup parah. “Di beberapa desa seperti Garoga, Huta Godang, dan Aek Ngadol, kerusakan bahkan digambarkan hampir seperti tsunami akibat luapan Sungai Garoga yang membawa ribuan gelondongan kayu dari kawasan hulu,” katanya.

Bacaan Lainnya

Menurut Syahrul, bencana tahun ini melanda 13 dari 15 kecamatan di Tapsel. Oleh karena itu, warga di sekitar DAS Batang Salai dan Muara Batang Gadis diminta tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

Sementara itu, Ketua Baznas Tapsel H. Jon Sujani Pasaribu menyampaikan bahwa bantuan Baznas adalah wujud holong ni roha (kasih sayang) terhadap sesama.

“Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah,” ucapnya, sekaligus mengajak masyarakat untuk tetap tabah dan memperkuat keimanan. “Saya meminta masyarakat agar sabar dan tawakkal serta tetap semangat menyongsong hari esok yang lebih baik,” imbuhnya.

Ucapan terima kasih pun datang dari masyarakat. Kepala Lingkungan Laba Lasiak, Warsito, menyampaikan apresiasi atas perhatian ketiga lembaga. “Kami berterima kasih. Semoga seluruh keluarga besar lembaga-lembaga ini diberikan kesehatan, kelancaran, dan kesuksesan,” ungkapnya.

Di Desa Malombu, Kepala Desa Sahrial Siregar mengungkapkan bahwa bantuan dari YHHP merupakan yang pertama tiba setelah desanya terisolir selama sekitar 10 hari. “Selama desa terisolir, harga sembako melonjak. Beras sempat mencapai Rp100 ribu per tabung, bahkan BBM Pertalite tembus Rp80 ribu per liter,” katanya.

Sinergi antara YHHP, Baznas Tapsel, dan UPT Samsat Sipirok Tapsel diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan warga terdampak sekaligus memperkuat solidaritas sosial di tengah bencana yang masih mengancam sejumlah wilayah di Tapsel. (r)

Contoh Gambar di HTML

Pos terkait