WARTAMANDAILING.COM, Tarutung – Bupati Tapanuli Utara, Drs. Nikson Nababan, M. Si didampingi Sekda, Indra Simaremare bersama Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Provsu diwakili Kabid Pengendalian Penduduk, Laura Ance Sinaga dan Ketua Koalisi Kependudukan dan Pembangunan Provsu, Indra Utama meluncurkan Buku Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) Kabupaten Tapanuli Utara 2020-2045, Jumat (27/12/2019) di Balai Data Kantor Bupati, Tarutung.
Bupati, Nikson terlebih dahulu menerima Buku GDPK dari Koalisi Kependudukan dan Pembangunan Tapanuli Utara, selanjutnya menyerahkan kepada Kadis PPKB Provsu dan Koalisi Kependudukan dan Pembangunan Provsu sebagai tanda pelaksanaan Peluncuran Buku Grand Design tersebut.
“Saya mengapresiasi Rencana Induk Kependudukan Tapanuli Utara dan apabila nantinya dikerjakan bersama-sama bisa dituangkan dalam program kerja serta akan mampu meningkatkan kualitas hidup dan kualitas SDM masyarakat. GDPK ini diharapkan mampu menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan,” awal arahan Bupati usai penyerahan Buku GDPK.
Ia juga menjelaskan 2 hal penting dari peluncuran Grand Design tersebut, yaitu pengendalian pertumbuhan penduduk mengutamakan kualitas usia produktif serta pentingnya untuk segera mendirikan Universitas Negeri Tapanuli Raya.
“Usia produktif di Tapanuli Raya cenderung menurun disebabkan adanya adat dan budaya orang Batak untuk menyekolahkan anak keluar daerah sehingga banyak menjadi perantau,” terang Nikson.
Dikatakan Nikson, salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan pendirian Universitas Negeri yang akan memberikan dampak luar biasa bagi beberapa sektor seperti pariwisata dan jasa lainnya terutama pada peningkatan SDM.
Universitas Negeri Tapanuli Raya ini juga akan mendorong peningkatan ekonomi mikro karena adanya mobilisasi penduduk yang meningkat ke Tapanuli Raya.
Dalam pengendalian penduduk, agar lebih mempertimbangkan kualitas usia produktif daripada terlalu fokus terhadap kuantitas atau jumlah penduduk, perlu melihat dan menjadi bahan pertimbangan.
“Kenapa negara China dan USA dengan jumlah penduduk terbesar tetap mampu sebagai negara maju? Ini perlu kita pikirkan bersama,” ujar Nikson.
Ia meminta, koalisi kependudukan ini membuat suatu rekomendasi sebagai kajian akademik untuk sebagai lampiran dalam pengajuan pendirian Universitas Negeri.
“Dinas terkait, dalam pengendalian penduduk ini agar juga menyusun suatu ketentuan terkait rencana usia berapa idealnya punya anak, sehingga ada rencana matang untuk menjaga kualitas pertumbuhan anak tetap terjaga,” tegas Nikson mengakhiri pidatonya.
Sebelumnya, Kabid Pengendalian Penduduk Dinas PPKB Provsu menjelaskan bahwa GDPK ini sebagai arah bagi kebijakan kependudukan di masa depan dan juga sebagai salah satu acuan dalam penyusunan RPJPD Tapanuli Utara.
Laporan Kepala Dinas PPKBP3A Taput Sudirman Manurung menjelaslan bahwa penyusunan Buku Grand Design Pembangunan Kependudukan Kabupaten Tapanuli Utara 2020-2045 ini dilakukan dengan 3 Tahap, yaitu pengukuhan dan Raker pengurus Koalisi Indonesia untuk Kependudukn dan Pembangunan Kabupaten Tapanuli Utara, Raker Lanjutan serta Penyajian Draft Grand Design.
“Kedepannya diharapkan dapat memperbaiki ‘potical will’ para pemangku kepentingan dalam rencana pembangunan,” ucap Kadis Sudirman Manurung.