WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Beberapa bocah di desa Silogun membentangkan kertas karton bertuliskan “Pak PLN kami butuh lisitrik untuk belajar” dan “bantu kami pak bupati” meminta perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal.
Desa Silogun merupakan salah satu desa terpencil yang ada di kecamatan Pakantan Kabupaten Mandailing Natal, provinsi Sumatera Utara.
Penghuninya lebih kurang 27 KK atau 134 Jiwa yang merupakan salah satu desa yang terletak di daerah perbatasan Sumatera Utara – Sumatera Barat Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman Barat.
Silogun tergolong masih tertinggal dari segala hal dibidang pembangunan, baik itu sarana infrastruktur jalan, pelayanan umum maupun listrik.
Saleh, warga desa Silogun mengatakan sudah puluhan tahun merdeka hingga kini masyarakat di desa ini hidup tanpa aliran listrik.
“Kami warga silogun sangat berharap agar listrik dimasukkan ke desa kami, tanpa aliran listrik kami kesulitan menggerakkan roda perekonomian, belum lagi permasalahan pendidikan dan kesehatan,” ujar Saleh saat dihubungi awak media, Minggu (29/12/2019).
Beberapa waktu yang lalu, Aktifis lingkungan dan pegiat sosial yang berkunjung ke Desa Silogun, Muhammad Amru dan Ruly Paisal menemukan kondisi bahwa warga desa ini sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk mempercepat proses pembangunan.
“Bayangkan, untuk jalan terdekat kita harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki menembus hutan dengan jurang dalam yang berjarak 2 Km dari Desa Limau Manis atau memilih jalan dari Kecamatan Pakantan dengan jarak tempuh 9 Km dengan berjalan kaki,” Terang Amru.
Hal senada disampaikan Ruly Paisal ketika tiba di lokasi, langsung mendengar keluh kesah adik-adik yang belajar tanpa cahaya penerangan, mereka sangat membutuhkan listrik untuk menerangi desa.
“Menurut saya dengan kondisi yang sangat kekurangan penerangan kondisi desa ini akan sulit berkembang secara ekonomis,” kata Ruly.
Dikatakan Ruly, belum lagi permasalahan pendidikan dan kesehatan, ketika ada salah seorang warga yang sakit parah di desa ini, warga akan kewalahan untuk membawanya berobat dan sampai ada yang tidak bisa di selamatkan, sambung Ruly.
Ditambahkan Amru, pada intinya warga Desa Silogun sangat berharap agar listrik di masukkan ke desa mereka, agar perekonomian bisa tumbuh dan berkembang cepat dan setara dengan desa desa lainnya di Kabupaten Mandailing Natal.
“Kondisi ini membuat kita miris, semua cerita warga hanya permohonan agar disetarakan pembangunan desa mereka dengan desa lainnya, kami sebagai aktifis lingkungan dan sosial berharap kondisi ini disampaikan kepada pihak terkait agar secepatnya membuka akses desa ini dan mendorong pemerataan pembangunan agar kesejahteraan warga meningkat,” tutup Amru.(bs/mp)