WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Ramainya kritik netizen melalui media sosial atas baliho yang bertuliskan “Stop Percaya Mitos Banyak Anak Banyak Rezeki Itu Tipu” masih terus belanjut, akibatnya Bupati Mandailing Natal, H. Dahlan Hasan Nasution mendapat kritikan dari berbagai netizen di media sosial Facebook.
Kekesalan para netizen kian menjadi-jadi diduga penyebabnya belakangan ini Bupati Madina, Dahlan sering melakukan blunder dalam bersikap. Misalnya, beredarnya surat pengunduran diri sebagai bupati kepada Darmin Nasution, yang saat itu menjabat Menko Perekonomian.
Tidak sedikit para netizen meluapkan kekesalannya dengan mengomentari foto baliho yang beredar di medsos itu dengan kritikan yang kasar.
Dikatakan salah satu pemilik akun facebook (fb), Abu Zarkasy Dalimunthe menyebutkan, “Na’udzubillah…syariat Islam dibilang tipu2. Semoga Allah tidak menurunkan laknatnya ke daerah ini.” Tulisnya dalam komentar tentang foto baliho tersebut.
Tim Hukum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Sumut, Ade Lesmana, SH dalam surat terbuka yang tampak di medsos mempertanyakan maksud tulisan di baliho tersebut.
“Apakah bapak menganggap hadist Rasulullah mitos dan tipu. Mohon klarifikasi,” tulis Ade.
Selanjutnya pemilik akun facebook (fb) Wildan juga menanggapi foto baliho yang beredar dengan menulis status di laman facebooknya seperti ini :
“Sikap BUPATI Mandailing Natal telah menunjukkan jati dirinya sebagai pemimpin yang gagal memahami kalimat demi kalimat yang ia lontarkan, terlihat dari baliho besar yang terpajang di madina dan membuat geger masyarakat madina pengguna media sosial, tidak lazimnya kini baliho itu telah dicopot, dan artinya memang bupati sudah merasakan kehilangan kepercayaan masyarakatnya.” Pada hari Jumat (27/12/2019).
Berikutnya beredar salinan surat teguran dari Bupati Madina terhadap Kadis Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Mandailing Natal yang tertuang dalam surat No.800/4310/gkD/2019 tanggal 27 Desember 2019 menyebutkan,” dalam setiap kegiatan besar dan juga peringatan hari-hari besar para unit kerja atau panitia pelaksana sebelum menaikkan spanduk tetap meminta persetujuan bupati, baru spanduk dicetak dan dipasang di berbagai tempat yang tentu kalimat demi kalimat disesuaikan kaidah agama, adat budaya dan kearifan lokal.”
“Sehubungan dengan kejadian tersebut, dan berhubung saudara tanpa meminta persetujuan kami mencetak maupun menaikkan baliho, kepada saudara diberikan surat teguran pertama dan baliho tersebut diminta agar dibuka serta saudara membuat permohonan maaf kepada seluruh lapisan masyarakat di mass media,” tertulis dalam surat itu.
Baliho bergambar Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan bersama istrinya, Ika Desika dipasang di di dekat jembatan Pidoli, Panyabungan, Madina. Terlihat sekitar pukul 9.45, diturunkan tiga petugas pada Jumat (27/12/2019).
Di waktu yang berbeda, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Mandailing Natal, Adanan Harahap menjelaskan pemasangan baliho dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat untuk ikut program Keluarga Berencana (KB).
“Semata-mata mengedukasi masyarakat untuk penyampaian pesan-pesan KB yang bertujuan pengendalian penduduk tanpa ada unsur kesengajaan menyinggung agama dan adat,” jelas Adanan.
Lanjutnya, “Jika tulusan di baliho itu menjadi polemik di masyarakat, kami atas nama Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal menyampaikan permohonan maaf,” harap Kadis Adanan.(bs/bh)