Anggota Satnarkoba Terperosok ke Jurang saat Ungkap Kebun Ganja di Mandailing Natal

Anggota Unit 2 Satnarkoba Jakarta Barat Briptu Ilham Maulana menggiring tersangka kepemilikan ganja (Foto: SINDOnews)

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Mengungkap kasus 254 kilo gram  dan 5 hektare kebun ganja di Pegunungan Simpang Pahu, Desa Banjar Lancat, Panyabungan Timur, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, butuh perjuangan dan pengorbanan.

Anggota Unit 2 Satnarkoba Jakarta Barat Briptu Ilham Maulana sempat terpeleset ke jurang saat turun dari ladang ganja seluas 5 hektare. Beruntung, Briptu Ilham selamat usai tersangkut akar pohon. Dia kemudian dievakuasi setengah jam setelah jatuh.

“Kami harus memutar hingga kembali turun,” kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Erick Frendriz, Selasa (21/1/2020).

Insiden yang dialami anggotanya berawal saat pihaknya turun usai menemukan dan membakar ladang ganja. Menelusuri jalan setapak selebar 40 sentimeter, anggota kemudian berjalan pelan dan beriringan di antara tebing dan jurang.

Tanah yang lembek sisa hujan membuat sejumlah anggota terpaksa berpegangan pada akar pohon. Nahas bagi Ilham, pegangan akar pohon itu tak cukup kuat menahan tubuhnya.

Dia terperosok ke jurang sedalam 10 meter. Dia sempat tak sadarkan diri beberapa menit setelah jatuh. Rekan anggota lainnya sempat panik.

“Kami sempat mencari, berteriak memanggil namanya. Namun, tak dibalas,” ucap Erick.

Read More

Yakin Ilham masih bernafas, penyisiran dilakukan. Ilham tersangkut di antara akar pohon. Kala itu tubuhnya menggantung dan ketiaknya menempel di antara akar. Ilham selamat dalam kondisi lemas.

Sedikitnya butuh waktu lebih dari satu jam untuk mengevakuasi Ilham. Menggunakan tongkat dan beberapa anggota saling berpegangan tangan. Ilham berhasil ditarik ke jalan setapak, tubuhnya melemas.

Ilham sempat cedera parah. Engsel lengannya bergeser membuat dirinya tertatih menuruni gunung dan hutan sejauh 10 kilometer dengan kemiringan 65 derajat.

Sesampai di sana Ilham mendapatkan perawatan tradisional. Dia merintih kesakitan dan gips kemudian kembali ke Jakarta. Selain Ilham, beberapa anggota kelelahan lantaran naik turun gunung.

“Ini capaian luar biasa, saya bangga atas kerja keras tim,” kata Erick.(wm/sindonews.com)

Related posts