“SOLUSI ATAU MASALAH”
WARTAMANDAILING.COM, Makassar – Lembaga Skala Kecamatan, yakni Persatuan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kecamatan Elar Makassar (P3MKEL-Makassar) menggelar dialog public dengan Komunitas mahasiswa pesisir sambirampas Makassar (KOMPAS-Makassar) yang diadakan di Warkop ces Makassar, Sabtu (21/3/2020).
Ketua panitia, Rahmat Rata mengatakan, pelaksanaan kegiatan itu, sistem kerjanya dalam bentuk kolektif kolegial antara P3MKEL dengan KOMPAS Makassar sebagai bentuk motivasi dan memperkuat silaturahim diantara kedua lembaga.
“Agar kedepan tetap bersama membangun gagasan atau terobosan baru bagi kepentingan lembaga ini,” ucap Rahmat Rata.
Ketua Umum P3MKEL, Zainal Basri dalam sambutannya mengatakan, kegiatan dialaog ini merupakan langkah baru untuk membangun sebuah komitmen terhadap sesuatu yang begitu penting.
“Sehingga langkah wacana pemekaran Manggarai Utara merupakan sebuah solusi karena adanya Dikotomi baik secara politik maupun konteks pembangunan,” papar Zainal.
Sama halnya dengan Ketua Umum KOMPAS-Makassar, Soadikin, mengatakan sangat mendukung pemekaran Kabupaten Manggarai Utara sebab baginya daerah itu tidak terakomodir secara universal, khususnya dibagian utara.
Pada kesempatan itu, Julfarisman P Hasan sebagai Narasumber yang juga salahsatu aktivis sosial, menyebutkan, wacana pemekaran Manggarai utara merupakan suatu bentuk sikap bijak dan tepat untuk senantiasa direbut dalam pusaran gagasan pemuda yang memang membuat resah akan kebijakan Pemerintah yang sedang berjalan saat ini.
Hal senada juga disampaikan Theodorus Jeramat, sebagai moderator dalam dialog ini, menegaskan bahwa wacana pemekaran Manggarai utara adalah salah satu bentuk ide atau gagasan baru.
“Ide yang begitu tepat agar harapan dan keresahan itu bisa terjawab,” tegas Theodorus.
Rilis yang diterima WartaMANDAILING.com, Hal-hal yang jadi pertimbangan dalam dialog wacana pemekaran Manggarai Utara, baik P3MKEL maupun KOMPAS-Makassar mendukung pemekaran Manggarai Utara yakni:
- Agar memudahkan pelayan Publik
- Agar pembangunan merata
- Terhindar dari oligarki politik kekuasaan
- Terciptanya Birokrasi Yang Bersih dan Responsif
- Agar Terbukanya Ruang Bagi Masyarakat (Husni)