Camat Natal Diduga Perlambatkan Pencairan Dana Desa Usulan Desa Pasar VI

Kantor Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Peranan kepemimpinan menjadi sangat penting karena seorang pemimpin merupakan tokoh kunci yang diharapkan mampu menjalankan kepemimpinan dengan baik dan diharapkan memiliki syarat-syarat seorang pemimpin.

Seorang Pemimpin harus dapat melakukan pengawasan, memberikan motivasi, mampu membangun hubungan yang baik dengan bawahannya, dan dapat melaksanakan pengambilan keputusan dengan cara yang demokratis.

Figur seperti ini sangat jauh dari sosok Camat Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, yang mana kepemimpinannya terkesan seorang pemimpin yang otoriter.

Hal itu dikatakan langsung oleh Ketua For Bejo (Belakang Jokowi) Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Samsuddin Nasution kepada Warta Mandailing di salah satu warung di pasar Natal, Selasa (25/8/2020).

“Sebab, saya menilai sikap dan tindakan yang dilakukan Camat Natal itu sangat tidak demokratis. Dimana saya mendapat informasi dari berbagai sumber, beliau terkesan mengintervensi salah satu Kepala Desa di Kecamatan yang ia pimpin,” tegas Samsuddin.

Informasi yang dihimpun, Camat Natal, Riplan, S.Sos diduga memperlambat bahkan tidak bersedia menandatangani evaluasi rancangan peraturan desa tentang APBDes Tahun 2020 serta dokumen surat pengajuan pencairan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2020 dari Desa Pasar VI, Kecamatan Natal.

“Sehingga kesannya pak Camat ini menghalangi proses pencairan DD dan ADD di desa itu, seperti itukah sosok seorang pemimpin,” ungkapnya lagi.

Read More

Dikatakan Samsuddin, Ia bahkan sudah menyurati Camat Natal guna konfirmasi terkait hal tersebut, namun tidak ada tanggapan. Ia menilai gaya kepemimpinan Camat Natal itu tidak bijaksana.

Ditempat berbeda, Kepala Desa Pasar VI, Hendri ketika ditemui di kediamannya, membenarkan terkait kendala terhadap proses pencairan dana yang dimaksud. Ia juga merasa keberatan akan hal itu.

“Saya juga bingung alasannya apa, saya tidak pernah dipanggil pak camat guna membicarakan persoalan ini,” tutur Hendri.

Camat Kecamatan Natal, Riplan S.Sos, ketika dihubungi awak media melalui selulernya tidak aktif dan hendak ditemui dikantornya, sedang tidak ada ditempat.

“Lagi keluar bang,” seru salah seorang staf di kantor itu. (Nas)

Related posts