Anggota DPRD Kota Padang Sidempuan, Imran Sah Ritonga Kunjungi Keluarga Nenek Ana di Madina

Anggota DPRD Kota Padang Sidempuan, H. Imran Sah Ritonga menyerahkan bantuan kepada keluarga Nenek Ana Nasution (fhoto: istimewa)

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Anggota DPRD Kota Padangsidimpuan, H. Imran Sah Ritonga, Eng, SH.I, mengunjungi nenek Ana Nasution (72) dan ketiga cucunya yang berstatus yatim piatu di Lorong Berut, Kelurahan Logat, Kecamatan Panyabungan Barat, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Selasa (21/6/2022).

Kedatangan Imran Sah Ritonga ke rumah nenek Ana, selain bersilaturrahmi juga sekaligus menyerahkan bantuan dan dukungan moril kepada Nenek Ana serta cucunya yang masih bersekolah SD di Kelurahan Longat.

“In Sha Allah, dibalik ujian ini pasti ada kebaikan. Karena Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya. Mendengar kabar ini, saya juga merasa bahagian dari keluarga yang berhadir disini meski dari Kota Padangsidimpuan,” ucap politisi dari PPP itu.

Dalam dialognya, ia berpesan kepada keluarga nenek Ana agar tetap tegar dan bersabar atas kondisi saat ini. Imran Sah juga menyerahkan bantuan berupa sembako dan sejumlah uang.

Dalam kesempatan tersebut, nenek Ana Nasution mengucapkan terima kasih atas kepedulian Imran yang telah meringankan langkah untuk mengunjungi rumah dan keluarganya.

“Terimakasih nak, sudah datang kemari jauh-jauh. Dan beras dan lauk yang kalian berikan ini akan saya masak sebagai makanan kami,” ucap Nenek Ana sembari mengusap pipinya yang sudah keriput.

Sebelumnya diberitakan, kisah sedih Nenek Ana yang merawat ketiga cucu yatim piatunya dengan sendirian di rumah kecil yang tampak sederhana. Hal terpaksa ia lakukan seja kedua orang tua cucunya meninggal dunia.

Read More

Ia harus membanting tulang menjadi seorang petani demi menghidupi tiga cucu yang masih kecil. Terkadang, pendapatannya yang sangat minim membuat dirinya tidak mampu memenuhi kebutuhan makan serta perlengkapan sekolah ketiga cucunya.

Ketiga cucu nenek Ana bernama Nasrul Nasution saat ini sudah lulus Sekolah Dasar (SD) dan adiknya Fatimah Sari duduk di bangku kelas 3 SD, sementara cucu bungsunya bernama Mhd Rasyid duduk di bangku kelas 1 SD.

Kini sang nenek beserta ketiga cucunya harus rela bertahan hidup dengan makan seadanya di rumah kecil sederhana berukuran 3×5 meter berdindingkan kayu berlantai semen. (Syahren)