WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Penjual umbul-umbul dan bendera merah putih jelang perayaan HUT RI ke-77 di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) masih sepi pembeli.
Tampak penjual umbul-umbul musiman tersebut menempatkan dagangannya di pinggir jalan Willlem Iskander, Kelurahan Dalan Lidang, Kecamatan Panyabungan tepatnya di depan kantor Inspektorat Madina.
Saat ditemui, Rabu (10/8/2022), Darus (47) penjual umbul umbul dan bendera merah putih asal Desa Dagiang, Kecamatan Silau, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat ini mengatakan sejak pagi hingga menjelang siang dagangannya belum ada yang laku.
“Satu helai bendera pun belum ada yang laku hingga jelang siang ini, begitu juga selama 15 hari berjualan disini pembelinya sepi,” akui Darus, ayah tiga anak ini.
Ia menceritakan, selama berjualan di Madina, dirinya belum dapat mengirim uang belanja bagi istri dan ketiga anaknya ke kampung halaman.
“Selama 15 hari berjualan disini, saya belum bisa memenuhi kebutuhan belanja bagi anak dan istri di kampung halaman. Menutupi kebutuhan untuk makan sendiri saja disini saya kewalahan,” Darus kepada awak media.
Darus mengatakan, kalau dirinya sudah terbiasa setiap tahun jualan umbul-umbul jelang HUT RI di Kabupaten Madina. Menjelang bulan Agustus, dirinya bersama tiga rekan lainnya sengaja datang berjualan ke daerah ini.
“Setiap tahun sekali jelang bulan agustus saya pasti berjualan umbul-umbul di Madina,” kata Darus.
Ia bersama empat orang teman seperjuangannya sengaja berjualan ke wilayah kabupaten Madina dengan menyebar di beberapa titik strategis. Keempat rekannya semua berasal dari Bandung.
“Harga jual bendera dan umbul-umbul agustusan bervariasi, ada yang dipatok dengan harga Rp 5 ribu hingga Rp 350 ribu. Tergantung ukuran dan jenisnya,” ungkap pria kelahiran Bandung itu.
“Bendera panjang (umbul-umbul) yang biasa dipasang di pinggir jalan atau di perkantoran dengan panjang 5 meter hingga 10 meter serta backround lengkap dengan gambar garudanya kami patok harga sekitar 100 ribu hingga 350 ribu,” pungkasnya. (Syahren)