Ketua DPRD Madina: “CSR Perusahaan Akal-akalan”

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Dengan nada sangat tinggi, Ketua DPRD Madina Irwan Efendi Lubis, SH mengungkapkan, seharusnya perusahaan membawa kemaslahatan, khususnya masyarakat sekitar.

“Sekarang, hampir seluruh perusahaan atau investor di Mandailing Natal, mungkin CSR ini akal-akalan,” tegas Irwan Efendi Lubis menjawab Warta Mandailing di ruang kerjanya, Kamis (15/12/2022).

Tanggungjawab sosial atau corporate social responsibility (CSR), konsep organisasi, khususnya perusahaan memiliki tanggungjawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

Adanya akal-akalan, lanjut Erwin Efendi Lubis, sejumlah perusahaan perkebunan di Madina, masak jalan saja tidak mereka bisa perbaiki, jangan mereka datang untuk mengambil keuntungan saja, perusahaan mana pun.

“Seolah-olah, itu tanggungjawab pemerintah daerah, apalagi daerah perkebunan, terlalu naif. Masak jalan saja tidak bisa diperbaiki, seharusnya kehadiran perusahaan bisa menyejahterakan masyarakat sekitar,” tegas Erwin.

“Semua perusahaan di Madina adalah beban moral Anda, siapa pun itu, CSR semestinya diberikan untuk pemanfaatan masyarakat sekitar, terutama,” Ketua DPRD Madina mengimbau.

Semua perusahaan di Madina diimbau dan diharap, semua perusahaan melaksanakan CSR sebagaimana mestinya, sudah ada tatanan dan aturannya.

Read More

Apabila sudah melakukan CSR, kata dia, buat pengumumannya, buat papan informasinya. “Sampaikan melalui Humas Anda, sudah melakukan ini, melakukan itu dan akan lakukan ini. Penyampaian informasi dan koordinasinya sangat minim, terlalu eksklusif,” tegas Erwin Efendi Lubis.

Ketua DPRD Madina menekankan, laksanakan CSR sesuai undang-undang, jangan kebanyakan ‘main mata’ dengan kelompok tertentu apalagi kepentingan pribadi.

Erwin Efendi Lubis mengingatkan, perkebunan datang ke Mandailing Natal, seharusnya membawa manfaat dan memberi kesejahteraan masyarakat dan membawa manfaat kepada Pemkab Madina.

“Bukan kalian datang cuma memanfaatkan tanah Madina, lalu mengambil keuntungan semata,” tegas Ketua DPRD Madina. (Syahren)