Memprihatinkan, Jalan Menuju Desa Terpencil di Kotanopan, Warga Minta Perhatian Pemerintah

Jalan menuju Desa terpencil di Kotanopan memprihatinkan, warga Simandolam minta perhatian pemerintah, fhoto : Syahren.
Jalan menuju Desa terpencil di Kotanopan memprihatinkan, warga Simandolam minta perhatian pemerintah, fhoto : Syahren.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Desa Simandolam, Kecamatan Kotanopan merupakan salah satu diantara Desa Terpencil di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Kondisi jalan untuk menuju desa di pedalaman tersebut memprihatinkan, apalagi saat musim penghujan.

Kondisi ruas jalan semakin hari semakin rusak, sepanjang ruas jalan yang dilewati penuh dengan lubang dan bebatuan serta berlumpur, sebagian jalan ditutupi semak belukar dan material longsor. Seperti inilah gambaran akses jalan menuju Desa Simandolam yang terisolir.

Diketahui, jarak antara pasar Kotanopan menuju Desa Simandolam kurang lebih 9 Kilometer. Jalan rusak tersebut diperkirakan berjarak sekitar tujuh kilo meter dimulai dari perkebunan warga desa Hutarimbaru hingga persimpangan desa Simandolam dan Aek Marian.

Masyarakat Desa Simandolam dan Aek Marian memiliki penduduk sekitar 500 jiwa, sementara jalan tersebut merupakan satu-satunya akses yang dilewati warga dua Desa.

Tak jarang kerap terjadi longsor dan berlubang warga setempat menggunakan tenaga swadaya bergotong royong memperbaiki jalan yang berstatus jalan kabupaten tersebut.

Penduduk di dua Desa terisolir, berkeinginan sejak lama perhatian pemerintah kabupaten Mandailing Natal dengan kondisi jalan yang semakin hari semakin sulit dilalui kendaraan.

Read More

Saat warga sakit dan kaum ibu hamil mau melahirkan harus merasakan jalan bebatuan dan berlobang dan berlumpur terpaksa harus melewati jalan tersebut untuk dapat berobat ke pusat kecamatan.

Tokoh masyarakat Paet kepada Warta Mandailing Kamis (12/1/2023) mengatakan, penduduk setempat sudah lama mengeluh tentang kondisi jalan sejak lama tidak tersentuh APBD Madina.

Padahal warga sudah berkali kali mengajukan perbaikan serta pengaspalan jalan, hal ini sudah berlangsung belasan tahun tidak ada kepastian pembangunan hingga saat ini.

“Kami sangat ingin mendapatkan pemerataan pembangunan selayaknya desa pada umumnya di Madina yang memiliki pembangunan infrastruktur jalan yang baik, untuk itu kami berharap kepada pemerintah daerah untuk memikirkan pengaspalan sebagaiman permintaan masyarakat kami sejak lama.”kata Paet.

Tambah Paet, jalan tersebut sebagian memang telah di rabat beton di beberapa titik yang cukup parah, perbaikan jalan dengan menggunakan anggaran dana desa.

“Anggaran dana desa terserap untuk perbaikan jalan, akibatnya kantor desa dan polindes tidak bisa dibangun hingga kini karena anggaran yang tidak memadai.”tutupnya.

Terpisah, Camat Kotanopan ketika ditanya Warta Mandailing terkait kondisi jalan penghubung hutarimbaru-simandolam apakah sudah pernah dibahas di Musrenbang kecamatan?

Camat Kotanopan Pangeran Hidayat menyampaikan, sejauh ini kita belum pernah membahas terkait kondisi jalan tersebut di Musrenbang Kecamatan.

“Saya masih baru, menjabat sebagai camat Kotanopan baru sekitar 9 bulan, dan sejauh ini kita belum melaksanakan Musrenbang di kecamatan.”ujarnya.

Selain jalan penghubung Hutarimbaru-Simandolam, di wilayah kecamatan Kotanopan masih banyak akses penghubung antar desa jalan yang rusak perlu diperhatikan.

“Seperti jalan penghubung hutapadang- Gunungtua sm, Ruas Muara Siambak-Manambin, Tamiang-Patialo. Sayur Maincat-Batahan. Simpang Tolang Julu-Sopo Sorik.”jelasnya.

(Syahren)