WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Perusahaan Kontruksi yang berada di tanah putih jalan lintas timur, kelurahan Pidoli Dolok, kecamatan Panyabungan, meski beroperasi di wilayah tersebut, PT Jaya Kontruksi dianggap warga kurang memberdayakan masyarakat sekitar.
“Meski beroperasi di wilayah ini sudah beberapa bulan, sejauh ini masyarakat pidoli hanya mendapatkan debu dari perusahaan ini.”ujar warga setempat kepada Warta Mandailing, Sabtu (25/2/2023).
Bahkan, kemarin sejumlah kaum ibu pengumpul batu tradisional dari kelurahan Pidoli Dolok sempat protes terhadap kebijakan perusahaan yang lebih mengutamakan barang dari luar wilayah daripada batu yang dikumpulkan oleh para kaum ibu warga sekitar.
“Alasan perusahaan harga dari luar lebih murah ketimbang harga yang diminta warga setempat, sebelumnya pihak perusahaan tidak pernah mempersoalkan harga, yang penting ada barang, namun setelah masuk barang dari luar, perusahaan terus menekan harga.”ujar Ansori.
Setelah aksi protes para kaum ibu penambang batu tradisional dan mendapat sorotan dari pihak kelurahan serta anggota DPRD Madina, anehnya, tidak ada jawaban pihak perusahaan terkait nasib ibu-ibu penambang batu tersebut, malah perusahaan menerima material dari pantai wilayah Desa Darussalam yang diduga menjual nama masyarakat pidoli.
“Sebelumnya, perusahaan mengusulkan warga pidoli mengurus koperasi untuk dapat menaungi para penambang tradisional, namun fakta dan anehnya perusahaan ini malah menerima material dari kelompok yang tidak memiliki koperasi, hanya saja menjual nama warga tapi tidak memberdayakan warga sekitar, buktinya Ibu-ibu penambang batu hingga kini tak bekerja lagi.”ucapnya.
Sementara, Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis SH menyikapi persoalan yang dialami oleh ibu-ibu penambang batu tradisional di Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan dengan PT Jaya Kontruksi beberapa hari yang lalu.
Erwin dengan tegas mengambil sikap memanggil salah seorang pimpinan di PT Jaya Kontruksi. Pihak perusahaan mengutus bagian operasional PT Jaya Kontruksi, Fery Firmanda.
Dalam kesempatan itu, Fery firmanda pun menanggapi usulan yang disampaikan oleh Ketua DPRD Madina.
“Terkait masalah ibu-ibu pengumpul batu dari pidoli untuk segera diberdayakan kembali, ia akan melaporkan sesegera mungkin kepada pimpinan PT Jaya Kontruksi.”jawab fery.
Menindaklanjuti usulan ketua DPRD Madina dan permohonan pihak kelurahan kepada perusahaan untuk memberdayakan ibu-ibu penambang batu tradisional, awak media Warta Mandailing berupaya mengkonfirmasi ulang Pihak perusahaan melalui nomor Fery firmanda lewat pesan WhatsApp, Hingga berita ini diterbitkan awak media belum mendapat tanggapan dari PT Jaya Konstruksi.
(Syahren)