WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Warga Hutapungkut, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, menemukan jejak kaki harimau di areal perkebunan warga.
Penemuan jejak binatang jenis harimau yang diperkirakan sudah tiga hari mondar mandir di areal tersebut, warga Hutapungkut resah, pasalnya, binatang jenis harimau ini terpantau masih berada di wilayah perkebunan warga sekitar.
Selain meninggalkan jejak yang cukup banyak, salah seorang warga juga sempat melihat keberadaan harimau tersebut melintas di kebun miliknya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, warga Hutapungkut Tonga dan Hutapungkut Jae dalam tiga hari terakhir memilih untuk tidak berangkat ke kebun, apalagi lokasinya yang berdekatan dengan Tor Galunggung lokasi yang disinyalir tempat persembunyian harimau ini.
Saat ini, warga lebih memilih berdiam di kampung sambil duduk di depan rumahnya sembari menunggu tindak lanjut informasi dari Balai TNBG dan BKSDA Sumatera Utara dan KPH Wilayah VIII Kotanopan.
Informasi yang di himpun dari berbagai sumber di Desa Hutapungkut Tonga, Senin (29/5/ 2023) sore mengatakan, awalnya yang melihat jejak harimau tiga hari lalu adalah Addas Lubis (35) warga Desa Hutapungkut Tonga di wilayah Tor Galunggung.
Berselang satu hari kemudian, warga yang sama juga melihat langsung harimau tersebut melintas dengan jarak sekitar delapan meter dari tempat ia bekerja di kebun miliknya.
Terlihatnya harimau dan jejak kakinya, ternyata bukan hanya di wilayah hutan Tor Galunggung yang berjarak sekitar dua kilometer dari pemukiman warga.
Namun warga juga melihat jejak harimau ini di kawasan perkebunan Jangga Langit, Desa Hutapungkut Jae dan wilayah Aek Dolok Desa Hutapungkut Tonga.
Dari beberapa tempat ini terlihat puluhan jejak harimau yang masih basah. Sedangkan ukuran bekas telapak kaki harimau ini ada yang besar dan ada yang kecil. Besar dugaan, harimau yang berkeliaran di wilayah ini lebih dari satu ekor.
Ketua NNB Hutapungkut Tonga, Rois Mukhlis Lubis yang dihubungi di lokasi munculnya harimau tersebut mengatakan, terlihatnya jejak harimau tersebut di wilayah perkebunan warga sudah mulai dari tiga hari yang lalu.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, Kepala Desa melaporkan hal ini ke Camat Kotanopan dan selanjutnya di teruskan ke BKSDA dan Balai TNBG.
Untuk meminimalisasi keresahan warga, Senin ( 29/5/ 2023 ) sore dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara dengan dibantu dari Balai Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) dan KPH wilayah VIII dengan bersama warga Hutapungkut Tonga langsung turun ke lokasi ditemukannya jejak harimau tersebut.
Tim ini ingin memastikan apakah bekas jejak tersebut benar binatang harimau atau tidak.
Muslim Surbakti dari Tim BKSDA Sumatera Utara membenarkan pihaknya sudah turun langsung ke wilayah hutan Tor Galunggung Desa Hutapungkut Tonga.
Dari hasil observasi di lapangan, bekas jejak telapak kaki tersebut adalah benar binatang harimau.
Terkait dengan jumlah belum bisa dipastikan, namun di prediksi sekitar dua ekor, induk harimau dengan anaknya.
Untuk sementara pihaknya berharap agar warga tidak usah dulu ke kebun beberapa hari ini. Sembari menunggu hasil survei Tim BKSDA ini.
Kalaupun ada warga yang berangkat ke hutan agar membawa bunyi-bunyian. Bukan itu saja, warga juga diharapkan berangkat ke kebun dianjurkan di atas jam sembilan pagi dan pulang sebelum jam empat sore.
Muslim Surbakti juga menghimbau warga agar tidak memasang jerat binatang di kebun atau di hutan.
Sebab, keberadaan jerat ini bisa mengundang binatang harimau muncul dan juga bisa mencelakai binatang yang di lindungi tersebut.
Sebagai mana diberitakan sebelumnya, satu bulan terakhir warga Kotanopan diresahkan dengan kemunculan harimau di kebun milik warga.
Sebelumnya, harimau ini muncul di wilayah Desa Gadin Bain, Tombang Busak, Ujung Marisi, Manambin dan Sayurmaincat.
Dua minggu sebelumnya, binatang harimau ini juga sempat masuk ke jerat babi yang di pasang warga Desa Pastap Julu Kecamatan Tambangan. Kini muncul lagi harimau tersebut di wilayah hutan Hutapungkut. (M.Lubis).