WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) melalui Balai insyaf medan menyalurkan Atensi bantuan becak bermotor (Betor) kepada Ayah dari lima anak penyandang tunanetra asal kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Jumat (28/7/2023)
Penyaluran bantuan becak bermotor (betor) atau jenis becak oleng ini dilaksanakan di halaman MDA Desa Parbangunan, penyaluran bantuan ini diserahkan langsung perwakilan balai insyaf medan di saksikan wakil ketua komisi Vlll DPR-RI Marwan Dasopang, Kabid Dinsos Madina Mhd Ali Lubis.
Kementerian sosial republik Indonesia melalui perwakilan balai sentra insyaf medan
Lisbet lumban gaol menyampaikan, bantuan becak bermotor ini adalah bentuk keseriusan pemerintah untuk masyarakat yang kurang mampu dan berkebutuhan khusus seperti lima bersaudara yang mengalami gangguan pengelihatan ini.
Ayah dan ibu dari anak tujuh bersaudara yang kurang mampu ini terus berupaya untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anaknya, namun terkadang mereka sering tidak berangkat ke sekolah (SLB) karena masalah biaya transportasi.
“Dengan adanya betor alat tranportasi untuk anak-anak siswa SLB ini, mereka bisa terus lanjut sekolah dan ayahnya ada penghasilan dari menarik becak, “ujarnya.
Sementara, Muksin Rangkuti ayah dari lima bersaudara pengidap penyakit katarak ini mengucapkan, terimakasih kepada kementerian sosial republik Indonesia, balai Insyaf medan, Pelopor Perdamaian Madina dan Pemerintah Daerah serta para relawan lainnya.
“Bapak dan ibu telah banyak membantu keluarga kami, membawa anak saya berobat ke Medan, pasilitas dan biaya ditanggung pemerintah dan kini kami diberikan betor untuk alat transportasi anak saya ke sekolah, Terimakasih untuk semuanya, “ucap Muksin dengan rasa haru menerima bantuan itu.
Diberitakan sebelumnya, lima bersaudara mengalami gangguan penglihatan dua bungsu dari keluarga tersebut juga tampak mengalami gejala yang sama. Keluarga prasejahtera pasangan Muksin Rangkuti (46) dan Netti Herawati (44) warga Kelurahan Pidoli Dolok Panyabungan, Kab Madina mengalami nasib yang sangat tragis, lima dari tujuh bersaudara ini mengalami gangguan penglihatan, tiga diantaranya mengalami kebutaan.
Upaya pengobatan dan perawatan telah dilakukan pada senin (26/6/2023) yang lalu di RSUP Adam Malik Medan, usai diperiksa, Dokter menyampaikan gangguan pengelihatan anak-anak ini tidak bisa dioperasi karena kerusakan bukan pada mata namun ada pada syaraf mereka.
Diketahui, Anak pertama, Ahmad Husein (19) memiliki penglihatan normal, anak kedua, Pangidoan Martua (16) mengalami gangguan penglihatan (maaf) juling berat.
Kemudian anak nomor 3,4 dan 5, Raihan (15), Marito (13) dan Aldiansyah (10) mengalami kebutaan.
Anak nomor enam, Nuraini (9) mengalami gangguan penglihatan juling berat dan anak paling bungsu, Nur Adeline (3) penglihatan normal. (Has)