Tiga Hari Jebakan Terpasang, Harimau di Kotanopan Belum Terperangkap

Petugas bersama warga memeriksa kandang jebakan harimau yang dipasang tiga hari lalu dengan umpan seekor kambing, namun hewan buas itu belum juga berhasil masuk, Selasa (1/8/2023) fhoto : Istimewa.
Petugas bersama warga memeriksa kandang jebakan harimau yang dipasang tiga hari lalu dengan umpan seekor kambing, namun hewan buas itu belum juga berhasil masuk, Selasa (1/8/2023) fhoto : Istimewa.

WARTAMANDAILING.COM, Mandailing Natal – Meski sudah tiga hari kandang jebak dipasang, Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Padangsidimpuan dan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), belum berhasil menangkap harimau sumatera yang dilaporkan telah memangsa dua ternak sapi warga di Desa Gunungtua MS Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal.

“Sudah tiga hari kandang jebakan dengan umpan seekor kambing yang dipasang petugas tidak jauh dari lokasi ditemukannya sapi yang dimangsa, tapi hewan buas ini belum juga masuk, “ujar Camat Kotanopan Pangeran Hidayat di Gunungtua MS, Selasa ( 01/08/2023) siang.

Dijelaskan, tim dari BKSDA dibantu pihak TNBG, perwakilan lembaga Sumatera Rainforest Institute (SRI), Scorpoin Indonesia, KPH Wilayah VIII Kotanopan, Polsek Kotanopan, Koramil 014 Kotanopan, aparat desa serta masyarakat memeriksa kembali kandang jebak untuk memastikan harimau sudah masuk perangkap atau tidak, namun kandang jebak berisi kambing sebagai umpan masih kosong.

Warga berharap, harimau yang berkeliaran di wilayah perkebunan Aek Sibatu itu dapat terperangkap ke dalam kandang jebak, agar warga dapat kembali beraktivitas seperti biasanya.

Sudah hampir lima hari warga Desa Gunungtua Muara Soro tidak berani beraktivitas ke hutan. Mereka berdiam diri di rumah sambil menunggu kandang berhasil menjebak harimau yang memangsa dua ekor ternak sapi tersebut.

Kepala Seksi PTN Wilayah II Kotanopan Balai TNBG Mafnafruzar mengakui, pemasangan kandang jebak pada hari ketiga belum membuahkan hasil. Meski begitu, pihaknya akan terus melakukan pemantauan atas keberadaan harimau sumatera itu.

Berdasarkan pengamatan, keadaan di lokasi kandang jebak terlihat aman. Sejumlah warga yang ikut turun tampak memberikan makanan kambing yang dijadikan umpan di bilik bagian belakang kandang jebak yang dipasang oleh petugas.

Read More

Dalam kesempatan itu, tim juga mencari satu ekor sapi yang diperkirakan hilang saat harimau memangsa dua ekor sapi lainnya. Namun, pencarian dilakukan juga tidak membuahkan hasil.

Pj. Kepala Desa Gunungtua Muarasoro Bahren Daulay mengatakan, warganya masih merasa resah dan ketakutan untuk beraktivitas ke hutan. Warga masih menunggu hewan buas itu berhasil masuk ke kandang jebak.

“Kami berharap, harimau bisa masuk kandang jebak, agar warga kembali merasa aman, begitu juga satwa tersebut dapat terselamatkan ,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua ternak sapi mati di dua lokasi dengan kondisi sebagian anggota tubuh hilang dimangsa binatang buas di wilayah perkebunan Aek Sibatu Desa Gunungtua Muarasoro pada Jum’at ( 28/07/2023 ) lalu.

Sapi yang dimangsa dipelihara oleh Somad di areal perkebunan Aek Sibatu Desa Gunungtua Muarasoro. Warga menduga dua sapi itu dimangsa harimau, karena di lokasi ditemukan jejak harimau.

Kemudian pada tubuh sapi yang mati terdapat bekas cakaran, juga terdapat bekas seretan diduga oleh binatang buas. Selain itu, satu ekor sapi yang dimangsa sudah diseret sejauh lebih kurang 30 meter dari lokasi ditemukannya pada Jum’at (28/07/2023) lalu.

Dari 8 ekor sapi peliharaan Somad, 2 ekor diantaranya sudah mati di mangsa binatang buas, semetara satu ekor sapi lagi sampai hari ini belum juga ditemukan, sedangkan 5 ekor lagi sapi masih hidup langsung dievakuasi ke Desa Gunungtua MS.

Untuk memastikan dugaan itu, tim BKSDA Wilayah III Padangsidimpuan sudah melakukan pemasangan kamera trap (kamera monitor) dan box trap (kandang jebak) tidak jauh dari lokasi ditemukannya sapi yang dimangsa, sementara untuk umpan digunakan seekor kambing. (M.Lubis).